REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, kamis siang berbalik arah yang semula naik kembali terpuruk, karena pelaku pasar kembali melepas mata uang Indonesia tersebut. Nilai tukar rupiah turun empat poin menjadi Rp 9.022-Rp 9.032 per dolar AS dibanding sebelumnya Rp 9.018-Rp 9.028 per dolar.
Direktur PT Bank CIMB Niaga Catherina Hadiman di Jakarta, Kamis mengatakan, rupiah masih berada di atas level Rp 9.000 per dolar, yang menunjukkan pasar uang domestik negatif. "Padahal faktor eksternal cenderung positif, setelah data ekonomi AS makin membaik," ujarnya.
Menurut dia, peran pemodal terhadap rupiah mengenai naik dan turunnya juga cukup besar, pelaku pasar yang semula membeli rupiah berbalik arah melepasnya, meski dalam jumlah yang kecil.
"Pelepasan rupiah dan kembali membeli dolar oleh pelaku pasar disebabkan mereka masih khawatir dengan krisis utang di Eropa," katanya.
Ia mengatakan, rupiah sewajarnya bergerak naik karena berbagai faktor positif mendorong mata uang Indonesia menguat. "Turunnya dolar terhadap euro, dan membaiknya saham-saham AS akibat data ekonomi yang membaik merupakan faktor yang mendorong rupiah menguat,"tambahnya.
Namun, lanjut dia, rupiah pada Kamis siang justru turun, karena pelaku pasar kembali melepas rupiah, sehingga mata uang Indonesia terkoreksi.