Sabtu 13 Nov 2010 04:13 WIB

Aksi Jual Meningkat, Rupiah Turun Tajam 26 Poin

Uang rupiah/ilustrasi
Uang rupiah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat (12/11) sore, turun tajam sebesar 26 poin menjadi Rp 8.923 - Rp 8.933 per dolar, karena aksi jual rupiah oleh pelaku pasar makin besar. Masuknya Bank Indonesia (BI) ke pasar dengan melepas rupiah dan membeli dolar juga menekan rupiah terus terpuruk, kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta.

Kostaman mengatakan, nilai tukar rupiah merosot 26 poin merupakan penurunan yang cukup tajam untuk pertama kalinya terjadi dalam bulan ini. "Kami memperkirakan rupiah akan terus terpuruk, karena faktor negatif makin kuat," ujarnya.

Menurut dia, rupiah melemah akibat penguatan dolar euro dan yen di pasar global. Menguatnya dolar karena pelaku pasar masih khawatir dengan ekonomi kawasan Eropa yang masih tak menentu, katanya. Pelaku pasar aktif melepas, juga karena mereka khawatir saham-saham di Wall Street akan terus melemah, karena isu bahwa China akan menaikkan suku bunga.

Upaya China itu antara lain untuk menekan laju inflasi yang terus meningkat. Meski demikian, menurut dia rupiah masih tetap memiliki peluang untuk naik, karena pasar domestik masih menjanjikan 'gain' yang lebih baik. Apalagi pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan bisa tumbuh di atas 6,5 persen, ujarnya.

Ia mengatakan, kondisi ini akan mendorong rupiah kembali membaik, meski saat ini terpuruk hingga berada di atas level Rp 8.900 per dolar. "Kami optimis rupiah masih berpeluang naik lagi," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement