Kamis 11 Nov 2010 05:50 WIB

Amien Rais: Ada Udang di Balik IPO Krakatau Steel

Rep: Muhammad Fakhruddin/ Red: Arif Supriyono
Amien Rais
Amien Rais

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON--Mantan ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Amien Rais, kembali bersuara lantang terkait penawaran saham perdana (IPO) PT Krakatau Steel (KS). Dia mencurigai ada agenda neoliberal di balik IPO Krakatau Steel tersebut.

Amien Rais menyayangkan sikap pemerintah yang ingin menjual badan usaha milik negera (BUMN) yang justru memberikan keuntungan. Menurut dia, pemerintah tidak pernah berkaca pada kasus penjualan Indosat ke Singapura.

Dia menduga ada udang di balik batu dalam rencana penjualan saham PT Krakatau Steel tersebut yang nasibnya akan sama dengan penjualan Indosat. Ia menilai pemerintah terlalu menelan mentah-mentah konsep privatisasi. "Menjual BUMN terasa sangat enak dan tanpa dosa. Sekarang asing menguasai 20 persen, nanti pasti akan menguasi semuanya, dan kita hanya akan jadi penonton saja" ungkapnya.

"Dulu Indonesia menjual Indosat ke Singapura dengan harga murah. Sekarang KS juga mau dijual dengan harga murah. Ini tindakan bodoh,” kata Amien pada seminar nasional yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Pengembangan Ekonomi Masyarakat (P3EM) Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, Rabu (10/11).

IPO Krakatau Steel, ujar Amien, tersebut merupakan bagian kecil dari kebijakan ekonomi pemerintah yang berbau neoliberal dan terlalu tunduk pada kepentingan asing. “Logika mereka (pemerintah) selalu menganggap IPO telah sesuai prosedur. Ini seperti seorang bapak yang mengawinkan anaknya dengan seorang penjahat,” tuturnya.

Sementara itu, Pengamat ekonomi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, Dahnil Anzar, mengatakan kontroversi mengenai penawaran saham perdana KS mengancam kedaulatan aset ekonomi strategis yang dimiliki oleh Indonesia. Ia menambahkan ada kaitannya antara rencana Krakatau Steel mendirikan pabrik baja patungan dengan Pohong Steel Company (POSCO) asal Korea Selatan dengan IPO Krakatau Steel ini.

Selain itu, rencana pembangunan pabrik baja KS-Posco itu sengaja memicu konflik dengan Pemkot Cilegon dengan cara mengambil alih Pelabuhan Kubangsari yang sedang dibangun oleh Pemkot Cilegon. “Ini cara-cara asing menguasai aset strategis dan untuk memuluskan penguasaan terhadap KS,” ungkap Dahnil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement