REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin pagi cenderung stabil, karena pelaku pasar belum aktif masuk ke pasar, mereka menunggu informasi baik yang muncul di pasar internal maupun pasar eksternal. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun satu poin menjadi Rp 8.926 - Rp 8.936 per dolar dibanding penutupan akhir pekan lalu Rp 8.925 - Rp 8.935.
Direktur sebuah lembaga keuangan, Farial Anwar di Jakarta, Senin (25/10) mengatakan, pergerakan rupiah pada level tersebut dinilai bagus yang diperkirakan terus bertahan sampai akhir tahun ini. Karena pergerakan rupiah itu terus dipantau oleh Bank Indonesia yang menghendaki dalam kisaran sempit dan tidak menginginkan dalam kisaran yang melebar, katanya.
Menurut dia, rupiah akan tetap berada dalam kisaran Rp 8.920 - Rp 8.950 per dolar sampai akhir tahun ini. Hal ini sudah terjadi sejak dua pekan lalu dimana rupiah berada pada level Rp 8.920 per dolar, katanya. Farial Anwar mengatakan, rupiah untuk bisa mencapai level Rp 8.900 per dolar sangat sulit sekali, karena BI terus mengeluarkan rupiah dan membeli dolar sehingga cadangan devisa melonjak mencapai 86,6 miliar dolar.
BI juga mempunyai kepentingan terhadap mata uang asing itu, ujarnya. Ia mengatakan, sejauh mana BI terus berada di pasar, apalagi hot money asing menjelang akhir tahun ini diperkirakan akan meningkat.
Pelaku asing optimis Indonesia masih memberikan nilai tambah yang tinggi, karena mereka akan lebih aktif bermain di pasar saham maupun uang, ucapnya. Apalagi sejumlah analis menyatakan pertumbuhan ekonomi akan terus meningkat bahkan bisa mencapai angka tujuh persen melebihi target pemerintah.