Jumat 22 Oct 2010 23:45 WIB

Cuaca Bikin Revitalisasi Industri Gula tak Berarti

Rep: Shally Pristine/ Red: Djibril Muhammad
Gula (Ilustrasi)
Foto: CORBIS
Gula (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Program pemerintah merevitalisasi industri gula tahun ini terganjal anomali cuaca. Peningkatan kapasitas tak berdampak kepada produksi karena pasokan tebu turun hingga 30 persen.

Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Perusahaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X, Daljadi W Soekarto, mengatakan, tantangan merevitalisasi di sisi on farm lebih besar ketimbang off farm. "Kalau off farm itu tangible (dapat diukur) sedangkan on farmnya lebih sulit, siapa sangka tahun ini hujan sepanjang tahun?" katanya kepada wartawan, Jumat (22/10).

Saat ini, kata Daljadi, kapasitas 11 pabrik gula (PG) di bawah PTPN X totalnya 40 ribu ton cane per day (TCD). Dari kapasitas itu, di musim giling ini utilisasinya hanya 80-90 persen atau sekitar 35-37 ribu TCD. Sehingga, tanpa perlu meningkatkan kapasitas, pihaknya sudah mampu mengolah semua tebu dari lahan.

"Sekarang, dua hari gilling, sehari berhenti. Truk pengangkut tebu di lahan juga tidak bisa bergerak dan harus ditarik traktor karena terperosok ke jalan yang terlalu lembek," katanya.

Untuk revitalisasi off farm, PTPN X meningkatkan kapasitas dan efisiensi di tiga PG: Gempolkrep, Pesantren, dan Ngadirejo. Daljadi mengatakan, ketiga PG itu masing-masing akan ditingkatkan kapasitasnya secara bertahap dari 7.000 TCD menjadi 10 ribu TCD. Program ini berlangsung hingga 2014.

Untuk peningkatan kapasitas dan efisiensi ini, PTPN X mendapat bantuan langsung mesin senilai Rp 40 miliar, selain subsidi bunga yang sudah lebih dulu dikucurkan. Peningkatan kapasitas tahap pertama yaitu dari 7.000 TCD ke 8.000 TCD, kata dia, sedang menunggu mesin baru yang sedang dimanufaktur.

Dia berharap, proses manufaktur di PT Barata dan PT Boma Bisma Indra dapat rampung pada awal Desember. "Untuk peningkatan kapasitas tahap pertama ini kira-kira tiap pabrik butuh Rp 50 miliar. Untuk pembiayaan kami dibantu Bank Mandiri dan BRI. Sejauh ini lancar karena track record kami tidak ada masalah," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement