Selasa 19 Oct 2010 04:03 WIB

Bank Muamalat Ekspansi Pembiayaan Lintas Negara

Rep: Ismail Lazarde/ Red: Djibril Muhammad
Bank Muamalat Malaysia
Bank Muamalat Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bank Muamalat Indonesia (BMI) terus meningkatkan geliat bisnisnya di pasar internasional. Salah satu langkah yang menandakan pelebaran sayap usaha BMI di mancanegara adalah kerja sama dengan anak usaha penghimpun dana haji Malaysia, Tabung Haji.

Kerja sama BMI dengan Tabung Haji Malaysia dimulai dengan acara penandatanganan naskah kesepakatan oleh Direktur Korporasi BMI, Luluk Mahfudah, Direktur TH Indopalms Sdn. Bhd. Datuk Zainal Azwar bin Zainal Aminuddin dan Datuk Rashidi bin Omar, serta Komisaris PT TH Indo Plantations, Badai Sakti Daniel, di Jakarta, Senin (18/10).

Direktur Utama BMI, Arviyan Arifin, yang turut menyaksikan penandatanganan naskah kesepakatan, mengatakan, perbankan syariah nasional harus mampu menggarap potensi pasar asing. Menurut dia, ekpspansi bisnis syariah di tingkat regional maupun internasional tidak hanya mampu memberi kontribusi laba, namun juga menambah pengalaman manajemen, memperluas jaringan serta meningkatkan kebanggaan bangsa. "Untuk semua itulah penandatanganan kerja sama ini dilakukan," kata Arviyan.

Luluk Mahfudah, menambahkan, kerja sama akan berupa fasilitas pembiayan Murabahah senilai 14 juta dolar AS yang akan disalurkan BMI untuk pembelian dan impor pupuk, solar, serta kebutuhan operasional PT TH Indo Plantation, anak usaha Tabung Haji Malaysia. Hingga saat ini, Luluk mengatakan, BMI merupakana bank syariah nasional pertama yang menjadi satu-satunya bank asal Indonesia yang membuka kantor cabang penuh (//full branch//) di Malaysia.

Tidak sekadar menggarap //remmitance//, BMI juga menawarkan layanan penuh berupa penghimpunan dana (funding) maupun pembiayaan (financing). Layanan ini dapat diakses di kantor cabang yang berlokasi di Kompleks Antar Bangsa, Jalan Sultan Ismail, Kuala Lumpur. Untuk memperluas aksesibilitas nasabah di Malasyia, BMI juga telah bekerjasama dengan Malaysia Electronic Payment System (MEPS).

"Sehingga nasabah dapat melakukan transaksi tarik tunai di 2.000 ATM di seluruh penjuru Malaysia, melalui jaringan Maybank, Hong Leong Bank, Southern Bank dan Affin Bank," papar Luluk.

Selain itu, dia melanjutkan, nasabah BMI juga dapat melakukan transfer tunai dari Indonesia ke Malaysia dan sebaliknya menggunakan layanan Muamalat Kas Kilat (MK2) bekerjasama dengan Bank Muamalat Malaysia Bhd. Kantor Cabang Bank Muamalat Indonesia Kuala Lumpur didirikan sejak 2008 dan telah mencapai posisi Break Event Point hanya dalam waktu 11 bulan pasca pendiriannya.

Per akhir September, Bank Muamalat Kuala lumpur telah menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) lebih dari Rp 688,5 miliar dengan Aset mencapai Rp 691,7 miliar. Sebelumnya Bank Muamalat juga menggarap pengembangan produk Pendanaan Likuiditas Syariah, Sukuk Global dan Surat Berharga Syariah bagi pasar Indonesia melalui dijalinnya kerjasama dengan Asian Finance Bank yang berbasis di Kuala Lumpur.

"Kehadiran Bank Muamalat Indonesia di Kuala Lumpur diharapkan mampu memberi kontribusi positif bagi nasabah di Malaysia dan juga WNI yang tinggal dan bekerja di Malaysia," tandas Luluk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement