Kamis 14 Oct 2010 22:47 WIB

Pengusaha: Target Ekspor Mi Instan Sulit Tercapai Usai Kasus Taiwan

Rep: Shally Pristine/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) memperkirakan, target ekspor mi instan sebesar 140 juta dolar AS pada tahun ini akan sulit tercapai pascapenarikan Indomie di Taiwan.

Sekretaris Jenderal Gapmmi, Franky Sibarani, mengatakan agar target itu tetap terealisasi, segenap pihak harus dapat menangani dampak kasus Taiwan dengan baik. "Kita harus mengantisipasi dengan berbagai langkah, clear-kan masalah ini dengan lebih aktif lagi," katanya ketika ditemui wartawan, Kamis (14/10).

Karena, sejumlah negara tujuan ekspor mi instan Indonesia seperti Hongkong, Malaysia dan Arab Saudi sudah mengikuti jejak Singapura yang mengecek mi instan yang beredar di negaranya. Pengecekan semacam ini, kata dia, berpotensi merembet ke negara-negara tujuan ekspor lainnya.

Saat ini, Indonesia mengekspor mi instan ke 80 negara di seluruh dunia. Pengecekan semacam ini juga berpotensi menimbulkan ketidak percayaan masyarakat di negara tujuan ekspor terhadap produk makanan-minuman lain dari Indonesia.

Selain dampak di luar negeri, efek di pasar domestik juga perlu diperhatikan mengingat besarnya ukuran pasar di Indonesia dan menyangkut rantai distribusi hingga pedagang kecil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement