REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Perusahaan sektor pertambangan, PT Harum Energy Tbk (HRUM) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan tercatat sebagai perusahaan ke-13 yang listing di BEI. Saat ini perseroan tengah mengicar lokasi tambang baru untuk diakusisi.
Direktur Utama HRUM, Ray A Gunara, lokasi tambang yang diincar berada di daerah Kalimatan Timur. "Kami masih melakukan survei di beberapa lokasi untuk mencari kalori yang sama dengan yang kami miliki," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (6/10).
Namun, sayangnya saat ditanya detil lokasinya dan jumlah cadangan Ray enggan untuk mengungkapkan. Ray memaparkan, dana yang dibutuhkkan untuk melakukan akuisisi tambang batu bara tersebut diperkirakan mencapai 120 juta dolar AS. "Kami memiliki dana sebesar 120 juta dolar AS," ujarnya.
Diungkapkannya, sebagian dari dana tersebut diperoleh dari fasilitas pinjaman berulang dari Bank DBS. "Dari jumlah tersebut, kami sudah menarik 80 juta dolar AS pada Juni," paparnya.
Harum Energy siap melepas 500 juta lembar saham ke publik dengan target dana yang dapat direngkuh Rp 2,6 triliun. Saham yang dilepas terdiri dari saham baru sebanyak 200.000 lembar atas nama dan 300.000.000 lembar saham, biasa atas nama pemilik PT Karunia Bara Perkasa. Adapun dana yang diperoleh dari hasil penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar 10 juta dolar AS juga sudah dialokasikan untuk aksi korporasi perseroan ini.
Perusahaan tambang ini juga memiliki pilihan untuk menambah jatah saham IPO sebanyak 50.000.000 saham. Penambahan ini dilakukan untuk stabilisasi harga saham usai IPO terlaksana di 6 Oktober 2010. Harum Energy mempercayakan, PT Mandiri Sekuritas dan PT Ciptadana Securities selaku penjamin emisi (underwritter). Dan selaku agen penawaran asing Goldman Sachs dan Deutsche Group.
Dana IPO akan digunakan untuk melunasi utang, yang salah satunya kepada DBS sebesar 80 juta dolar AS. Selain membayar utang, Harum Energy juga akan membiayai pembelian 10 unit kapal runda dan 10 unit kapal tongkang serta mengembangkan usaha 30 juta dolar AS. Perseroan juga siap melakukan ekspansi pada bisnis batubara, dengan menyuntikkan dana 50 juta dolar AS kepada anak usaha, PT Santan Batubara.