REPUBLIKA.CO.ID,AKARTA--Pemerintah menggagas pembuatan mobil nasional (mobnas) dengan cikal bakal green car dari Suzuki.
Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengatakan, pengembangan mobnas ini melibatkan mitra lokal sehingga terjadi transfer teknologi di semua bidang. Hingga, secara bertahap porsi penguasaan mitra lokal versus Suzuki dalam mobnas ini sekitar 90:10. "Produksinya dibuat di Indonesia, mulai dari engine," katanya ketika dihubungi usai menerima Chairman dan CEO of Suzuki Motor Corporation, Osamu Suzuki di kantornya, Selasa (21/9).
Hidayat berkata, Indonesia mensyaratkan beberapa kriteria teknis mobnas dengan harga terjangkau ini. Yaitu, berkapasitas mesin 1.000 cc dan tingkat konsumsi bahan bakar 22 kilometer per liter. Mengenai kriteria teknis ini, pihaknya masih akan membahasnya dengan Suzuki. "Sebelum ini, Suzuki sudah bekerja sama membangun mobnas dengan beberapa negara, salah satunya Pakistan," katanya.
Selain itu, dia melanjutkan, dia juga menawarkan Indonesia sebagai basis produksi green car Suzuki. Termasuk, untuk green car yang diekspor ke pasar global. Dalam kesempatan tersebut, Suzuki juga mengutarakan niatnya melakukan perluasan usaha di Indonesia. Mereka ingin meningkatkan produksi dari 110 ribu unit menjadi 220 ribu unit pertahun.
Sementara itu, sejumlah produsen otomotif seperti Toyota Motor Corp dan Nissan merelokasi produksinya dari Jepang karena menguatnya nilai tukar yen terhadap dolar AS dan euro sepanjang tahun ini.
Hanya saja, Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu belum melihat penguatan yen sebagai peluang peningkatan ekspor. "Karena, ekonomi Jepang belum mengalami pemulihan yang berarti, tapi yang penting kita jaga kestabilan," katanya. Menurut catatannya, pertumbuhan ekspor ke Negeri Matahari Terbit itu selama semester I 2010 sekitar 12,9 persen.