REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Titik terang potensi investor asing dalam pengelolaan bandara di Indonesia mulai terlihat. Kementerian BUMN menyatakan sejauh ini sudah ada beberapa mitra asing yang menyatakan minatnya, salah satunya Air Asia.
"Air Asia Malaysia sudah mengirimkan permohonan ke saya. Mereka ingin memanfaatkan bandara kita dalam bentuk kerjasama ataupun penataan dan pemanfaatan," kata Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (31/8). Maskapai dari Malaysia itu, kata Mustafa, menawarkan diri untuk membenahi Bandara Halim Perdana Kusuma di Jakarta.
Selain Bandara Halim, AirAsia juga tertarik untuk menggarap Bandara Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat. Menurut Mustafa, tawaran AirAsia untuk membenahi bandara di Bandung diharapkan bisa membantu mengurangi beban di Bandara Soekarno-Hatta.
"Barangkali dengan menata bandara Halim dan Bandung bisa mengurangi teakanan kepada Soekarno-Hatta. Bandara di Bandung sekarang overlay atau landasannya sudah lebih kuat. Sehingga nantinya AirAsia bisa menggunakan Bandung untuk langsung (menuju rute) internasional," papar Mustafa. Apalagi, imbuhnya, trafik AirAsia di Bandung cukup tinggi.
Tidak hanya maskapai dari Malaysia, Mustafa mengatakan sedikitnya sudah ada tiga negara lain yang berniat untuk ikut mengelola bandara di Indonesia. Ia menyebutkan diantaranya adalah Belanda, Singapura dan Turki.
"Belanda pernah melamar ke kita, begitu juga Singapura, dan Turki. Dari segi bisnis Bandara Soekarno-Hatta itu sangat feasible. Jadi, kalau dibuka kesempatan investasi kepada asing akan menarik," ujar Mustafa.
Opsi membuka keran keterlibatan investor asing ini memang tengah dibahas oleh Kementerian BUMN. "Dalam upaya penertiban bandara (Soekarno-Hatta-red), kita mencari cara pembangunan bandara dan investasinya yang besar. Untuk itu, kita terbuka sekali untuk menggajak investor asing," kata Mustafa.
Nantinya, katanya, akan dibentuk satuan bisnis tersendiri untuk mengurusi Bandara Soekarno-Hatta. Satuan bisnis itu akan menjadi anak perusahaan AP II. Selanjutnya, anak perusahaan itu yang akan bekerjasama dengan investor asing.