REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Peningkatan daya saing mutlak dilakukan untuk mencapai swasembada gula di 2014. Demikian ungkap pengamat pertanian, Anton Apriantono.
''Peningkatan daya saing nasional mutlak dilakukan karena pemerintah tidak mungkin lagi melakukan perlindungan dengan penetapan harga,'' katanya dalam Diskusi Gula Nasional 2010, di Jakarta, Kamis (19/8).
Menurut Anton, saat ini kondisi pabrik gula di Jawa bersifat semu karena pemerintah tetap melindungi inefisiensi dan produktivitas yang rendah. ''Dalam jangka pendek, industri gula di Jawa akan kolaps karena tidak didukung oleh sistem yang sehat,'' ucapnya.
Peningkatan daya saing ini, kata Anton, termasuk meningkatkan kualitas di on farm dan off farm. Misalnya, memperbaiki teknik berkebun tebu hingga bisa menghasilkan rendemen yang tinggi. ''Kalau rendemennya bisa 10 persen, kita bisa swasembada tanpa melakukan perluasan lahan. Tentu juga dengan meningkatkan efisiensi pabrik gula,'' katanya.
Selain itu, Anton mempertanyakan pelaksanaan kebijakan pengalokasian bea masuk impor gula untuk perbaikan industri ini. Dia menuturkan, sempat disepakati bahwa anggaran yang terkumpul dari bea masuk itu akan digunakan untuk peningkatan produktivitas kebun dan pabrik gula. ''Juga untuk pembangunan pabrik gula baru. Ini investasi untuk masa depan,'' ucapnya.