REPUBLIKA.CO.ID, PELALAWAN--Ekspor pulp (bubur kertas) dan kertas meningkat karena memulihnya perekonomian di Asia yang menjadi pasar utama komoditas tersebut. Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, mengatakan selama ekspor pulp dan kertas masih ditujukan ke negara-negara Asia, kinerjanya akan positif.
''Selain karena pasar yang mengalami pemulihan, juga karena dorongan dari konsumen,'' katanya usai menghadiri peluncuran produksi ke-21 juta ton PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), unit usaha Asia Pacific Resources International Limited (APRIL), Rabu (18/8). Menurut Mari, sepanjang Januari-Mei, ekspor pulp dan kertas masing-masing tumbuh 68 persen dan 29 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Pada 2009, terjadi penurunan ekspor pulp sebesar 39 persen dan kertas sebesar 10 persen ketimbang 2008 sebagai dampak krisis keuangan global. Seiring pertumbuhan industrinya, yang tahun ini memiliki kapasitas produksi 13 juta ton per tahun untuk kertas dan delapan juta ton per tahun untuk pulp, tuturnya, ekspornya juga mengalami peningkatan.
Peningkatan ekspor ke Asia, kata Mari, terlihat dari pertumbuhan penjualan ke negara-negara dengan pemulihan perekonomian pascakrisis yang pesat. Misalnya, Cina, India dan Korea Selatan. ''Untuk pulp misalnya, ekspor 2010 dibandingkan 2009 naik sekitar 300 persen untuk Korea Selatan, 200 persen untuk India, 22 persen untuk Cina, dan 200 persen untuk Jepang. Sedangkan untuk kertas, peringkat pertama Jepang, kemudian Malaysia, Vietnam, dan Cina,'' katanya.
Mengenai tuntutan menyeimbangkan aspek produksi dengan kelestarian lingkungan hidup, Direktur Utama RAPP, Kusnan Rahmin mengatakan perusahaan telah menjalankan usaha selama 15 tahun dengan pola bisnis yang berkelanjutan. ''Kami menanam sebanyak 500 ribu bibit pohon per hari yang setara 150 juta bibit pohon per tahun,'' katanya.
Berdasarkan data Poyry Fibre Outlook 2009, Indonesia menyuplai sekitar 3,6 persen dari kebutuhan pulp dan kertas dunia. Indonesia menempati peringkat ke-9 dalam peringkat produsen, di bawah Amerika Serikat, Kanada, Brazil, Jepang, Swedia, Finlandia, Rusia, dan Cina.