Jumat 13 Aug 2010 23:16 WIB

Produksi Otomotif Turun Selama Ramadhan

Rep: Shally Pristine/ Red: Siwi Tri Puji B
.
Foto: .
.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Produksi kendaraan roda empat turun selama Ramadhan dan Lebaran. Alhasil, prestasi industri otomotif nasional dalam jumlah produksi yang sukses mengalahkan Thailand harus lepas.

Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) dan Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), Johnny Darmawan mengatakan, produksi mobil Indonesia telah mengalahkan Thailand selama dua bulan terakhir. "Tapi bulan ini dan bulan depan akan turun karena overtime tidak bisa maksimal," katanya dalam sambutan kegiatan Toyota Berbagi Kasih, Kamis (12/8) malam. Ketertinggalan ini tidak bisa dikejar karena di Thailand produksi akan terus berlangsung penuh.

Sementara itu, Direktur Pemasaran TAM, Joko Trisanyoto mengatakan, produksi pihaknya akan turun sekitar 20 persen karena Ramadhan. Padahal, permintaan kendaraan sedang tinggi-tingginya. Juli lalu, TAM menerima 27.500 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK), terutama untuk jenis multi purpose vehicle. Agustus akan lebih besar lagi. "Agustus hanya bisa produksi 22 ribuan unit. September di bawahnya karena libur Lebaran, mungkin 20 ribuan unit," katanya.

Menurut Joko, ketimpangan dalam pemenuhan permintaan mobil ini terutama lantaran pasar otomotif yang kelewat bergairah dari yang diperkirakan sebelumnya. Tadinya, GAIKINDO memperkirakan industri ini hanya akan tumbuh menjadi 550 unit untuk tahun ini. Ternyata, produksi selama Januari-Juli menyentuh 44o ribu unit. Sehingga diperkirakan bisa mencapai 700 ribu unit sampai akhir tahun.

Estimasi awal itu, kata Joko, lantaran sikap hati-hati pelaku industri. Di kuartal IV 2009, mereka mewaspadai sejumlah kebijakan seperti pajak progresif. Memang, sudah menjadi tren tahunan akan terjadi peningkatan permintaan di masa Lebaran. Momentum Lebaran ini turut mendorong tingginya permintaan di masa tahun ajaran baru yang biasanya turun. "Peningkatan kapasitasnya nggak bisa catch up," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement