Jumat 06 Aug 2010 02:15 WIB

CBM Lebih Mudah Diekplorasi

Rep: Cepi Setiadi/ Red: Budi Raharjo
Tambang batu bara
Tambang batu bara

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah menyatakan ekplorasi gas metana batu bara (coal bed methane atau CBM) memiliki tingkat keberhasilan lebih besar dibanding ekplorasi minyak dan gas bumi konvensional. Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM, Edy Hermantoro, menjelaskan tingkat keberhasilan ini lebih besar karena lapisan batu bara selain bertindak sebagai source rock, juga sekaligus sebagai reservoir.

Edy mengatakan, sifat kedalaman pengeboran CBM relatif lebih dangkal bila dibandingkan dengan gas konvensional, tidak migrasi dan terserap pada pori-pori mikro. Sementara gas konvensional, biasanya memerlukan pengeboran yang relatif dalam, migrasi serta mengambang.

''Berbeda dengan gas konvensional, gas CBM keluarnya sedikit demi sedikit dan kemudian bertambah besar. Untuk itu, pada tahap awal, gas dari CBM akan digunakan untuk penerangan bagi masyarakat sekitar lokasi pengeboran,'' kata Edy seperti dilansir situs resmi Ditjen Migas Kementerian ESDM, Kamis (5/8).

Berdasarkan road map pengembangan CBM di Indonesia, ditargetkan pada tahun 2011 dapat dihasilkan 9,25 mmscfd dari 7 wilayah kerja CBM. Gas tersebut ekuivalen dengan 23,01 megawatt. ''Pada 2015, ditargetkan dapat dihasilkan gas sebesar 500 mmscfd, 1.000 mmscfd pada tahun 2020, dan 1.500 mmscfd pada tahun 2015 mendatang,'' kata Edy.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement