REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, menegaskan, tidak akan merombak Direksi PT Pertamina (Persero) meskipun BUMN migas itu bermasalah. Pasalnya, Kementerian BUMN harus mengkaji permasalahan yang dialami Pertamina secara obyektif.
"Sementara ini belum sampai ke situ (perombakan direksi) karena kesalahan apapun harus dilihat secara obyektif. Tidak semata-mata karena faktor kinerja Pertamina," ujar Mustafa di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (23/7).
Untuk itu, Mustafa berharap masyarakat tidak memandang negatif Pertamina. Mustafa meminta semua pihak agar lebih bijaksana memandang sekelumit masalah yang menghinggapi Pertamina.
"Jangan dulu kita katakan sesuatu kalau belum jelas duduk persoalannya. Sinyalemen-sinyalemen dugaan boleh saja. (Kalau) Pertamina tidak memenuhi syarat, nanti dulu, kita tunggu sampel atau dites secara alamiah di lab. Baru bisa dikatakan bahwa Pertamina, misalnya, tidak memenuhi syarat," tukas Mustafa.
Namun, Mustafa tidak menampik bahwa saat ini Pertamina sedang menghadapi banyak masalah. Memang kompleks sekali, lanjut dia, karena lingkup layanan Pertamina juga luas. Ia lantas mencontohkan tugas Pertamina untuk memasok bahan bakar minyak (BBM) ke seluruh Indonesia dan melaksanakan program konversi BBM.