REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Berdasarkan hasil pemantauan Tim Pengendali Inflasi (TPI) Propinsi DI Yogyakarta, beberapa kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan sejak sebulan terakhir diprediksikan akan naik lagi menjelang bulan romadhon 2010. Meskipun berdasarkan perhitungan TPI DIY, kenaikan harga kebutuhan pokok selama JUli 2010 lebih rendah dibandingkan kenaikan harga di bulan Juni 2010.
Menurut Kepala Bank Indonesia (BI) Yogyakarta yang juga koordinator TPI DIY, Sutikno, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain, beras, gula pasir, daging ayam ras, telur ayam ras, telur ayam kampung, susu bubuk, cabe, bawang merah, dan kacang hijau. "Kenaikan harga komoditas tersebut diredam oleh menurunkan harga beberapa komoditas lain, yaitu sayuran, minyak goreng daging sapi dan ayam kampung," terangnya usai rapat TPI DIY di kantor BI Yogyakarta, Selasa (20/7).
Kenaikan harga tersebut, kata dia, dipicu oleh banyaknya permintaan akibat libur sekolah dan banyaknya hajatan serta kegagalan panen untuk komoditas sayuran.
Kepala Dinas Perekonomian, Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Propinsi DIY, Astungkoro mengatakan, menjelang bulan suci romadhon, banyak pedagang yang ingin memanfaatkan situasi sehingga dimungkinkan harga akan kembali naik mendekati bulan romadhon di pertengahan Agustus 2010 mendatang.
Berdasarkan pemantauan timnya di beberapa pasar tradisional di DIY, sejak sebulan terakhir, kenaikan harga merah besar mencapai 39 persen, cabe merah kerinting mencapai 35 persen, bawang merah 19 persen, telur 10 persen. "Namun beberapa hari terakhir harga cabe mulai turun 2,45 persen," tambahnya.
Harga gula pasir juga mengalami kenaikan saat ini mencapai Rp 10.300/kg. Demikian juga dengan harga beras untuk jenis IR I menjadi Rp 6.400/kg dari sebelumnya Rp 5.775/kg. Sedangkan untuk jenis IR 2 menjadi Rp 5.600 dari sebelumnya Rp 5.080/kg.
Meski harga diprediksikan akan kembali melonjak lagi menjelang romadhon akibat banyaknya permintaan, namun TPI DIY kata Sutikno, memandang belum perlu di lakukan operasi pasar bahan pokok di DIY. Pasalnya, kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut lebih disebabkan oleh ekspektasi yang berlebihan.
Kepala Dinas Pertanian DIY, Nanang Suwandi mengatakan, saat ini masih banyak tanaman padi yang siap dipanen di beberapa wilayah di DIY. Dengan begitu kata dia, ke depan stok beras di tingkat petani dan masyarakat akan semakin tercukupi meskipun stok beras di gudang bulog juga cukup.