Selasa 20 Jul 2010 02:59 WIB

Bandara Soekarno Hatta Perlu Diperluas

Rep: cep/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Industri penerbangan di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini mencatatkan peningkatan yang cukup signifikan. Baik dari sisi armada pesawat yang beroperasi maupun jumlah penumpang. Namun sayangnya pesatnya peningkatan pesawat serta jumlah penumpang tidak serta merta diikuti dengan penambahan kapasitas bandara. Salah satunya bandara tersibuk di Indonesia, yakni bandara Soekarno Hatta.

Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait mengakui bahwa kondisi bandara Soekarno Hatta secara angka kuantitatif sudah tertinggal jika dibandingkan dengan pesawat-pesawat yang ada saat ini. ''Memang harus segera dilakukan penambahan kapasitas, tapi kelihatannya dari data yang kita dapat, saat ini sedang direncanakan penambahan kapasitas oleh Angkasa Pura,'' kata Edward saat dihubungi Republika, Senin (19/7)

Edward menyatakan, dengan design asli bandara dibandingkan kondisi jumlah penumpang serta pesawat yang ada saat ini, bandara Soekarno Hatta sudah tidak bisa menampung. ''Yang jelas bahwa dengan kondisi ini pesawat jadi rebutan untuk parkir, selain itu landing pun harus mengantri,'' kata Edward.

Ini, kata dia, bisa menjadi masalah, karena yang pasti terjadi adalah pembororsan dan inefisiensi. Diakui Edward, banyak pilotnya yang mengeluhkan harus mengantri untuk saat akan landing di Soekarno Hatta. Terutama pada sore hari. ''Hal ini sebetulnya berdampak pada banyaknya schedule yang delay, itu salah satu penyebabnya, karena harus antri saat landing, schedule terbang bisa terlambat,'' kata Edward.

Edward mengungkapkan, saat ini telah Lion memiliki sekitar 52 armada pesawat. Jumlah penumpang yang terangkut pada 2008 mencapai 9,147 juta penumpang dan meningkat pada 2009 hingga mencapai13,379 juta.

Dengan pertumbuhan pesawat serta penumpang yang sama-sama sekitar 10 hingga 15 persen per tahun, tentunya kata Edward, maskapai seperti Lion serta maskapai nasional lainnya membutuhkan space parkir pesawat yang lebih lauas lagi. Khususnya di bandara Soekarno Hatta.''Dengan konsidi ini mestinya memang bisa lebih luas lagi, dengan lebih luas maka akan ada pemerataan,'' kata Edward. Karena kata Edward, kapasitas bandara harus linear dengan pertumbuhan penumpang.

Menanggapi hal, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bhakti S. Gumay menyatakan, pihaknya sudah meminta Aangkasa Pura 2 untuk melakukan pengaturan parkir pesawat di Terminal 1,2 dan 3. ''Ini kita minta karena memang meningkatnya jumlah dan perubahan jenis pesawat misalnya B737-800, B737-900 dan lain lain yang wing span nya lebih panjang dari yang classic,'' kata Herry kepada Republika, Senin (19/7).

Selain itu kata Herry, pihaknya juga menghimbau agar masalah pesawat tua yang parkir agar digeser ke remote area atau dihapus. ''Selanjutnya kami pun meminta Angkasa Pura agar mempercepat pembangunan tambahan terminal 3 atau apron dan memulai lagi pembebasan tanah untuk pembangunan run way yang ke 3 di sisi utara,'' kata Herry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement