REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendesak pemerintah untuk secara lugas dan jelas menerangkan skenario pembatasan BBM subsidi. Ketua Umum MTI, Danang Parikesit, menyatakan jika bicara mengenai skenario penghematan demi pengurangan subsidi, maka harus ada rencana yang lengkap.
''Harus ada juga investasi di sisi angkutan umum. Karena kalau bicara Jakarta maka agenda yang sangat mendesak yaitu KRL Jabodetabek, moda transportasi busway dan feeder-nya serta MRT (mass rapid transportation),'' kata Danang saat dihubungi Republika, Ahad (18/7).
Danang menegaskan, jika itu merupakan bagian rencana pengurangan subsidi BBM bagi mobil, MTI berada di posisi setuju dengan catatan bahwa dana pengurangan subsidi atau hasil penghematan itu dialihkan sebagian bensar untuk dua hal pertama tadi yang memelukan anggaran cukup besar. ''Kalau MRT kan sudah dapat pembiayaan swasta,'' ujarnya.
Hal penting lainnya, kata dia, adalah masalah tata kelola. ''Pemerintah harus menyampaikan mekanisme yang memang benar-benar sudah teruji,'' pinta dia. Jangan sampai, lanjut Danang, persoalan teknis menjadi hal yang justru akan merepotkan pemerintah sendiri.