REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Manajemen PT Antam Tbk ternyata belum mengetahui rencana kerja sama usaha dengan Baosteel, perusahaan manufaktur asal Cina, untuk pabrik pengolahan bauksit atau smelter grade alumina (SA di Kalimantan Barat seperti dikatakan Kepala BKPM Gita Wirjawan.
''Setahu saya belum ada rencana mengenai itu. Antam belum ada rencana membangun pabrik pengolahan bauksit menjadi smelter grade alumina (SA) dengan Baosteel,'' kata Bimo Budi Satriyo, sekretaris perusahaan Antam saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (14/7).
Bimo menyatakan, sejauh ini pihaknya hanya merencanakan kerja sama dengan Hangzhou Jinjiang Group, perusahaan asal negeri Tirai Bambu, juga. Direncanakan kedua perusahaan akan membangun pabrik pengolahan bauksit menjadi SGA alumina di Mempawah, Kalimantan Barat. ''Yang sudah ada itu rencana pembangunan pabrik pengolahan bauksit menjadi SGA alumina di Mempawah, Kalbar dengan Hangzhou Jinjiang Group,'' ungkapnya.
Nantinya, Antam bertindak sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan saham 55 persen. Sedangkan, Hangzhou Jinjiang Group hanya sebesar 45 persen. Lebih lanjut, Bimo menuturkan, pabrik di Kalbar itu akan memiliki kapasitas sebesar satu juta ton SGA alumina per tahun. Dengan estimasi nilai proyek sekitar 900 juta dolar AS sampai 1 miliar dolar AS.