Jumat 25 Jun 2010 03:58 WIB

Investasi Ban Tertunda Pasokan Energi

Rep: C15/ Red: Budi Raharjo
Ban, ilustrasi
Ban, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pelaku industri ban asal Korea Selatan (Korsel) dan Slovakia menunggu kepastian energi untuk merealisasikan investasi mereka di Indonesia yang totalnya bernilai 620 juta dolar AS. Ketua Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI), Azis Pane, mengatakan Korsel ingin membangun pabrik ban radial.

Sementara Slovakia, berminat untuk membangun pabrik ban off road. ''Pembangunan pabrik ban di Indonesia merupakan upaya Hankook (Korsel) untuk merealisasikan ambisinya menjadi pemain terdepan di industri ban global,'' ungkapnya ketika dihubungi, Kamis (24/6).

Selain kendala dalam ketersediaan energi, kata Azis, kedua investor itu masih mempertanyakan infrastruktur. Karena itu, dia akan menawarkan daerah di Indonesia yang memiliki peluang besar untuk melakukan investasi yakni Makassar dan Surabaya. ''Kita pokoknya akan jujur saja sama mereka mengenai masalah yang ada di Indonesia, kita juga coba tawarkan kepada mereka untuk membawa sumber energi sendiri,'' jelasnya.

Hankook merupakan salah satu perusahaan ban terbesar di dunia, selain merk seperti Goodyear, Bridgestone, dan Michelin. Di bawah pimpinan Seung Hwa Suh, Hankook menjadi perusahaan ban yang mencatat pertumbuhan bisnis tercepat dengan produk-produk ban jenis radial untuk kendaraan penumpang, truk ringan, truk, dan bus. Hankook memasarkan produknya di lebih dari 180 negara. Hankook saat ini menempati peringkat ke-7 di dunia dalam aspek pendapatan penjualan secara global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement