REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Usulan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memberikan subsidi secara langsung kepada masyarakat harus dikaji secara matang. Hal itu perlu dilakukan supaya pengalihan subsidi itu tepat sasaran.
''Harus dipikirkan secara matang, harus dikaji lagi, jangan sampai malah tidak tepat sasaran,'' ujar Anggota Komisi VII DPR, Satya Wira Yudha, ketika dihubungi Republika, Rabu (9/6).
Usulan PLN dinilai masih belum jelas. Hanya sekadar bentuk pengalihan dari subsidi listrik yang selama ini diberikan kepada PLN sebesar Rp 55 triliun, kemudian dipindahkan langsung ke subsidi rekening listrik masyarakat. ''Yang disampaikan Pak Dahlan, belum komprehensif, karena Rp 55 triliun itu kan total subsidi listrik selama ini. Karena total itu termasuk pemberian margin 8 persen dan penggantian energi campuran,'' jelasnya.
Kalaupun alasan yang diberikan oleh PLN untuk penyehatan, menurut Satya, tidak sepenuhnya bisa diterima. Pasalnya margin yang diberikan kepada PT PLN saat ini sudah diperlebar menjadi 8 persen. Artinya untuk pembiayaan investasi PLN bisa lebih meningkat. ''PLN sudah sehat. Kenaikan margin itu salah satu subsidi. Satu persen equivalennya Rp 1,4 triliun, jadi kalau 8 persen sekitar Rp 12 triliun,'' paparnya.