REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Indonesia melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Gary Lock, beserta 40 delegasi dari negara 'paman sam' itu di kantor Menko Perekonomian, Selasa (25/5). Kedua negara membicarakan beberapa isu terkait dengan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan.
Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, mengungkapkan pemerintah Amerika berminat untuk investasi di sektor energi ramah lingkungan. ''Kita bicarakan energi terbarukan dan investasi. Amerika menyatakan minatnya untuk kerja sama di teknologi terutama efisiensi energi dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan. Jadi bisa mengurangi konsumsi listrik,'' ujarnya usai pertemuan itu, di Jakarta, Selasa (25/5).
Investasi di sektor energi itu di antaranya untuk small turbin dan power plant skala kecil yang masih banyak diperlukan Indonesia untuk menjaga pulau terluar dan daerah nelayan yang tersebar di ribuan pulau. AS juga menawarkan pengembangan enegeri geothermal. ''Ini merupakan bagian yang akan dilaporkan saat kedatangan Obama. Nanti akan diteken persetujuan, joint comprehensive agreement AS-indonesia,'' ungkapnya.
Dari 40 delegasi pengusaha yang hadir itu antara lain Exxon dan General Electric. Menteri PPN/Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana, menambahkan kedatangan Gary Locke selain membawa misi kerja sama perdagangan dan industri ramah lingkungan, juga membawa delegasi bisnis untuk beberapa target investasi lainnya di Tanah Air.
''Pembahasannya sangat fokus di energi karena banyak perusahaan besar AS yang mengembangkannya. Mereka ingin lihat potensi dari demand site dan lebih pada kebijakan,'' jelas Armida.