REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Produksi batu bara nasional pada 2010 ini diperkirakan mencapai 320 juta ton. Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI), Bob Kamandanu, menyatakan tahun ini produksi batu bara nasional bisa mengalami kenaikan sekitar 6,67 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 300 juta ton.
Menurut Bob, kenaikan produksi ini seiring dengan meningkatnya permintaan batu bara dari Cina dan India. ''Jadi saat ini bisnis batu bara sedang bullish sehingga batu bara diminati di mana-mana, kekuatan paling dahsyat dari India dan Cina,'' katanya di sela-sela acara 'Mining Updates 2010' di Jakarta, Senin (24/5).
Menurut Bob, dari Cina saja permintaan batu bara mencapai 20 juta ton. Sementara itu, untuk produksi batu bara nasional sendiri, katanya, hingga Februari lalu sudah mencapai sekitar 59 juta ton. Jumlah sebanyak itu berasal dari PKP2B generasi 1, 2, dan 3 serta seluruh kuasa pertambangan (KP) yang terdaftar dan tidak terdaftar di pemerintah.
Dari jumlah tersebut, lanjut dia, sekitar 12,9 juta ton pada bulan Februari berasal dari KP-KP yang tidak terdaftar tersebut. ''Dalam setahun produksi KP ilegal itu bisa mencapai sekitar 40 juta ton,'' ungkapnya.
Bob menjelaskan, dari 320 juta ton produksi batu bara tahun ini, 30 persennya akan dialokasikan untuk kebutuhan dalam negeri. Namun, kata dia, biasanya dari DMO tersebut, konsumsi dalam negeri hanya mampu menyerapnya sekitar 60 juta ton sehingga ada sisa sekitar 30 juta ton.