Kamis 16 Mar 2023 14:47 WIB

Jepang Setuju Cabut Pembatasan Ekspor Korsel

Korsel setuju menarik keluhan atas pembatasan Jepang ke WTO.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Bendera Jepang dan Bendera Korsel.Ilustrasi. Menteri Perdagangan Korea Selatan (Korsel) Lee Chang-yang mengatakan pada Kamis (16/3/2023), Jepang telah setuju untuk mencabut pengawasan ekspornya terhadap Korsel.
Foto: REUTERS
Bendera Jepang dan Bendera Korsel.Ilustrasi. Menteri Perdagangan Korea Selatan (Korsel) Lee Chang-yang mengatakan pada Kamis (16/3/2023), Jepang telah setuju untuk mencabut pengawasan ekspornya terhadap Korsel.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Menteri Perdagangan Korea Selatan (Korsel) Lee Chang-yang mengatakan pada Kamis (16/3/2023), Jepang telah setuju untuk mencabut pengawasan ekspornya terhadap Korsel. Seoul pun kemudian setuju untuk menarik keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas pembatasan Tokyo.

Lee mengatakan, kedua negara mencapai kesepakatan selama pembicaraan pekan ini. Pengumuman itu dikeluarkan tepat sebelum para pemimpin kedua negara bertemu untuk memperbaiki hubungan yang rusak dan meningkatkan kerja sama.

Baca Juga

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengundang Presiden Korsel Yoon Suk-yeol untuk kunjungan kerja ke Tokyo pada Kamis malam. Kegiatan ini upaya mengatasi perselisihan akibat sejarah penjajahan dan keinginan membangun kembali hubungan keamanan dan ekonomi.

Undangan ini muncul usai Seoul mengumumkan dana lokal untuk korban kerja paksa Korea di masa perang. Dana ini akan digunakan untuk membayar kompensasi yang diminta oleh putusan pengadilan Korsel kepada perusahaan Jepang.

Kedua negara berharap akan memulai kembali kunjungan bilateral reguler setelah jeda lebih dari satu dekade. Kedua negara yang sering berselisih tentang sejarah ini sedang berusaha untuk membentuk front persatuan dengan sekutu bersama Amerika Serikat (AS). Ketiga negara ini memiliki perhatian bersama tentang Korea Utara (Korut) dan pengaruh Cina yang lebih kuat.

Korut pun kembali melakukan peluncuran rudal tepat sebelum Yoon berangkat ke Tokyo pada Kamis pagi. Tindakan ini dapat meningkatkan momentum bagi dia dan Kishida untuk mendekat secara diplomatis.

Rudal balistik antarbenua ini diluncurkan pada lintasan curam untuk menghindari daratan dan jatuh ke perairan terbuka di lepas pantai utara pulau Hokkaido Jepang. “Perdamaian dan stabilitas di kawasan itu penting bagi kawasan itu, dan kita harus lebih memperkuat kerja sama di antara sekutu dan negara-negara yang berpikiran sama,” kata Kishida mengacu pada peluncuran rudal tersebut.

Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan, Tokyo dalam pertemuan itu ingin menegaskan kembali kerja sama dengan Seoul dan Washington. Mereka akan menanggapi ancaman rudal Pyongyang. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement