Kamis 09 Mar 2023 16:17 WIB

Kinerja Emiten Bank Diproyeksi Membaik, Ini Rekomendasi Sahamnya

Emiten perbankan diproyeksi akan terus membaik tahun ini.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
Logo Mirae Asset Sekuritas.
Foto: Mirae Asset Sekuritas
Logo Mirae Asset Sekuritas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja perusahaan di sektor keuangan khususnya emiten perbankan diproyeksi akan terus membaik tahun ini. Pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income) dan perbaikan kualitas aset disebut akan menjadi pendukung kinerja emiten bank.

"Kenaikan net interest income akan ditopang  pemulihan aktivitas masyarakat. Ini yang akan mendrong kenaikan net interest income perbankan," kata Head of Research Team II Mirae Asset, Handiman Soetoyo, Kamis (9/3/2023). 

Baca Juga

Menurut Handiman, kenaikan net interest income akan mendorong perolehan laba bank meningkat karena pertumbuhan kredit tahun lalu yang cukup tinggi. Untuk tahun ini, Handiman memproyeksi penyaluran pinjaman bank akan tumbuh 12 persen di tahun ini. 

Dari sisi aset, Handiman mengatakan kualitasnya tahun ini akan membaik melanjutkan perbaikan dari tahun lalu. Faktor positif lain yang mendukung kinerja emiten bank adalah aktivitas lebaran dan tahun politik, serta kewajiban repatriasi dolar hasil ekspor sumber daya alam yang berlaku di awal bulan ini. 

Handiman pun melihat empat bank besar memiliki prospek yang positif. Handiman lebih memilih bank yang memiliki eksposur besar di korporasi dan memiliki kualitas aset yang lebih baik dengan pilihan utama (stock pick) pada BBCA dan BMRI.

"Kami merekomendasikan buy kedua saham itu dengan target harga BBCA Rp 10.100 dan BMRI Rp 12.300," kata Handiman.

Terkait kondisi ekonomi saat ini, Senior Investment Information Mirae Asset  Nafan Aji Gusta, menilai makroekonomi Indonesia masih akan terkendali. Hal tersebut mengingat faktor fundamental domestik. 

Beberapa faktor tersebut adalah meredanya inflasi inti domestik dan pertumbuhan ekspor yang lebih besar daripada impor. Hal tersebut masih akan menjaga risiko dari kenaikan agresif suku bunga acuan AS (Fed Rate).

Dengan iklim yang lebih kondusif itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan penguatan. "Secara teknikal, IHSG yang flat pada Februari diprediksi akan terkonsolidasi dengan kecenderungan melemah (bearish consolidation) dengan rentang pergerakan 6.747-6.850 sepanjang Maret," kata Nafan. 

Dari sektor yang ada, Nafan melihat setidaknya lima sektor berpotensi menguat. Beberapa sektor yang direkomendasikan yaitu barang konsumsi cyclical dan noncyclical, industri, kesehatan, serta keuangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement