Selasa 07 Mar 2023 22:37 WIB

Produk Kerajinan Tangan dan Makanan Khas Sulsel Catat Transaki Rp 1,57 M di Inacraft

Kain dan sarung sutra menjadi produk khas Sulsel yang paling diminati di Inacraft.

Pengunjung mengamati produk yang dipajang dalam pameran Inacraft.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Pengunjung mengamati produk yang dipajang dalam pameran Inacraft.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman menyebutkan penjualan kerajinan dan kuliner Sulsel selama lima hari pelaksanaan Inacraft 2023 menembus Rp1,57 miliar. "Alhamdulillah, penjualan produk kerajinan dan kuliner pada pameran Inacraft 2023, sebanyak Rp1,57 miliar lebih," kata Andi Sudirman Sulaiman, di Makassar, Selasa (7/3/2023).

Pada transaksi hari pertama pameran Inacraft tanggal 1 Maret 2023, tercatat penjualan produk kerajinan dari Sulsel tembus senilai Rp309,9 juta, baik produk kerajinan dari kabupaten/kota, maupun kuliner andalan Sulsel. Pada hari kedua, penjualan kerajinan Rp367,4 juta dan kuliner Rp10,5 juta atau total Rp 377,9 juta. Berlanjut di hari ketiga, total penjualan Rp307 juta, berupa produk kerajinan Rp297 juta dan kuliner Rp10 juta.

Baca Juga

Selanjutnya, hari keempat, total penjualan Rp337 juta, berupa produk kerajinan Rp324 juta dan kuliner Rp13 juta. Lalu,di hari kelima, total penjualan pada pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara, The 23th Jakarta International Handicraft Trade Fair itu mencapai Rp247 juta berupa produk kerajinan dan kuliner.

Ia menjelaskan, beberapa produk yang paling banyak diminati, yaitu produk dari Jeneponto berupa baju dari kain Tope atau kain kafan, produk dari Bone berupa sarung sutra dan kerajinan anyaman. Ada pula produk dari Wajo berupa kain sutra; kerajinan dari Bulukumba juga memikat pengunjung, berupa kain tenun Kajang dan Bira; ada pula kerajinan bambu dari Enrekang dan Barru; serta sejumlah produk lainnya dari kabupaten/kota di Sulsel.

"Kami menampilkan suatu produk dengan mengedepankan kearifan lokal dan kualitas yang menarik," ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian Sulsel Ahmadi Akil menyampaikan bahwa rata-rata produk kerajinan yang ditampilkan banyak diminati, namun keterbatasan stok yang tersedia.

"Banyak yang mau beli, tapi ada produk sudah habis. Jadi target kami di Inacraft ini bukan hanya penjualan, akan tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah IKM kami sudah mendapatkan pasar. Setelah selesainya Inacraft ini, terbukti ada beberapa IKM kamiyang mendapatkan pasar dari buyer dalam negeri maupun dari mancanegara," katanya lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement