Kamis 09 Feb 2023 16:36 WIB

BRI Untung Rp 51,4 Triliun, Erick Thohir: Karena Transformasi

Keberhasilan BRI melakukan efisiensi bisa mendorong bottom line kinerja keseluruhan

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir menyambut kabar baik keberhasilan BRI yang mampu mencetak laba Rp 51,4 triliun sepanjang 2022. 9ilustrasi).
Foto: republika/wihdan hidayat
Menteri BUMN Erick Thohir menyambut kabar baik keberhasilan BRI yang mampu mencetak laba Rp 51,4 triliun sepanjang 2022. 9ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menyambut kabar baik keberhasilan BRI yang mampu mencetak laba Rp 51,4 triliun sepanjang 2022. Menurut dia, keberhasilan BRI dalam melakukan efisiensi bisa mendorong bottom line kinerja secara keseluruhan.

“Keberhasilan BRI dalam mencatatkan laba Rp 51,4 triliun tak lepas dari transformasi yang dilakukan, sehingga berbuah efisiensi. Efisiensi ini akan terus kita dorong kepada seluruh perusahaan BUMN sebagai upaya untuk menghadapi tantangan dan ketidakpastian ekonomi ke depan,” kata Erick dalam keterangannya, dikutip, Kamis (9/2/2023).

Baca Juga

Kementerian BUMN, lanjut Erick, akan terus mendorong perusahaan BUMN untuk memberikan kontribusi lebih besar kepada negara dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Menyoal kinerja BRI yang cemerlang, kata dia, sudah jelas mampu menunjukkan adanya konsolidasi, efisiensi dan fokus pembangunan ekosistem UMKM.

Erick juga menjelaskan BRI telah menjadi salah satu agen pembangunan yang memberi impact besar kepada masyarakat. "BRI sebagai induk holding ultra mikro saat ini telah mengintegrasikan 34 juta nasabah mikro dan ultra mikro. Hal ini sejalan dengan semangat BRI untuk melayani masyarakat sebanyak-banyaknya dengan cara se-efisien mungkin," ucapnya.

 

Terpisah, dalam pemaparan kinerja kuartal IV 2022 di Jakarta Rabu (8/2/2023), Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan efisiensi menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan BRI dalam menjaga bottom line kinerja perusahaan. BRI berhasil melakukan efisiensi, utamanya melalui menekan biaya dana (Cost of Fund) melalui perbaikan funding structure dalam peningkatan dana murah (CASA).

“Efisiensi tersebut tercermin dari rasio BOPO, CER dan CIR yang membaik dibandingkan periode sama tahun lalu. BOPO tercatat 69,10 persen, semakin baik dibandingkan BOPO pada akhir 2021 sebesar 78,54 persen,” kata Sunarso.

Menurut dia, rasio CER juga tercatat semakin membaik dari 50,25 persen di akhir 2021 menjadi 48,16 persen di akhir 2022. Sedangkan untuk CIR semula 48,56 persen menjadi 47,38 persen, yang artinya semakin efisien.  

“Di samping itu, membaiknya kualitas kredit yang disalurkan memberikan dampak positif terhadap efisiensi yang dilakukan oleh perseroan. Dampaknya, BRI berhasil menurunkan Cost of Credit dari 3,78 persen di akhir 2021 menjadi 2,55 persen pada akhir 2022,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement