Senin 06 Feb 2023 22:43 WIB

6,6 Juta REC PLN Diserap Dua Industri Kimia di Jawa Timur

Banyak pelanggan industri tertarik menggunakan energi hijau lewat layanan REC PLN

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
PT PLN (Persero) gencar membangun pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) guna mempercepat transisi energi di Tanah Air, (ilustrasi).
Foto: istimewa
PT PLN (Persero) gencar membangun pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) guna mempercepat transisi energi di Tanah Air, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan PT Cheil Jedang Indonesia (CJI) Site Pasuruan dan PT CJI Site Jombang untuk pembelian Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) sebanyak 6.618.124 unit. Melalui kerja sama ini, PT CJI menjadi pelanggan REC terbesar kedua di PLN dengan durasi kontrak selama 10 tahun.

Perjanjian kerja sama ini, ditandatangani langsung oleh Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pasuruan, Mochamad Abdul Basyid, Manager PLN UP3 Mojokerto, Yudi Lordianto dengan Associate Administration Director PT CJI Pasuruan, Imam Nachrowi dan Executive Vice President (EVP) PT CJI Mojokerto, Hwang In Seok yang disaksikan oleh General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur (UID Jatim), Lasiran, pada Jumat (3/2).

Baca Juga

General Manager PLN UID Jawa Timur, Lasiran menyambut positif kerja sama ini. Apalagi, PT CJI merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang Industri Kimia Dasar Organik di Indonesia yang berada di Jombang dan Pasuruan.

Menurutnya, PT CJI ini merupakan perusahaan yang konsisten menggunakan energi hijau dari PLN melalui REC tahun lalu sebesar 162.490 unit. Harapannya, akan semakin banyak pelanggan industri yang tertarik untuk menggunakan energi hijau melalui layanan REC PLN.

Lewat layanan REC, pelanggan akan mendapat pengakuan dari dunia internasional jika perusahaannya telah menggunakan energi terbarukan yang transparan, akuntable serta tanpa harus mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur. Setiap satu unit REC merepresentasikan satu megawatt hour (MWh) listrik yang digunakan berasal dari pembangkit green energy.

“Layanan REC ini merupakan salah satu komitmen kami untuk mewujudkan target pemerintah net zero emission pada 2060. Kebutuhan pelanggan akan energi bersih akan selalu kami dukung dan fasilitasi. Tak hanya itu dari sisi keandalan, respon dan pelayanan pun akan terus kami tingkatkan,” terang Lasiran.

Sementara itu, Associate Administration Director PT CJI Pasuruan, Imam Nachrowi memberikan apresiasi besar atas layanan PLN yang baik. Tak hanya pada layanan REC, tapi juga pada pasokan listrik yang kini semakin andal.

“PT CJI ini concern dengan isu lingkungan terima kasih kepada PLN yang telah memfasilitasi melalui layanan REC yang memberikan nilai tambah dan peluang bisnis bagi korporasi kami menghadapi tantangan global. Dari segi keandalan, respon yang cepat, support yang tiada henti saat kami pernah berhenti operasi langsung didampingi PLN sampai operasi kembali. Service excellent,” papar Imam.

Executive Vice President PT CJI Mojokerto Hwang In Seok juga memberikan apresiasi kepada PLN atas kemudahan dan layanan REC yang telah diberikan.

“Terima kasih telah memberikan kemudahan bagi kami untuk membeli REC yang memudahkan proses bisnis kami sesuai dengan tantangan global serta mohon dukungan dan kerja sama hingga 10 tahun mendatang,” kata Hwang In Seok.

Selama 2022, PLN UID Jatim sampai dengan Desember 2022 telah menjual REC sebesar 471.098 Unit REC kepada pelanggan enterprise dan retail atau setara dengan Rp16,48 miliar.

“Capaian tahun 2022 meningkat pesat dibanding tahun sebelumnya yakni sebesar 8.631 unit. Hal ini menunjukkan bahwa di Jawa Timur semakin banyak perusahaan-perusahaan yang sadar pentingnya penggunaan energi bersih,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement