Jumat 03 Feb 2023 08:52 WIB

Keberhasilan Jasindo Keluar dari RBC Minus ke Positif Dinilai Patut Diapresiasi

Perbaikan RBC utamanya disumbang oleh aksi korporasi yang bersifat anorganik.

Karyawan memberikan informasi produk kepada calon peserta di kantor Asuransi Jasindo Syariah.
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan memberikan informasi produk kepada calon peserta di kantor Asuransi Jasindo Syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberhasilan Asuransi Jasindo keluar dari posisi risk based capital (RBC) atau rasio kecukupan modal yang pada tahun lalu berada pada kondisi minus 84,85 persen ke positif 137,21 persen dinilai patut diapresiasi.

"Keberhasilan bangkit dari posisi terpuruk ini menunjukan kalau manajemen Jasindo sudah on the right track dalam mengelola potensi-potensi perusahaan. Hal ini patut diapresiasi,” kata pengamat asuransi Irvan Rahardjo dalam siaran pers, Jumat (3/2/2023).

Namun, menurut Irvan, Jasindo tidak boleh terlena dengan kondisi ini. Karena perbaikan RBC utamanya disumbang oleh aksi korporasi yang bersifat anorganik. Jasindo harus lebih mengutamakan inisiatif-insiatif yang bersifat organik di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini. Di antaranya digitalisasi  dan transformasi proses bisnis.

"RBC merupakan hal dasar bagi perusahaan asuransi, namun Jasindo jangan terlena dan harus memanfaatkan situasi yang baik ini untuk memaksimalkan peluang-peluang yang ada,” ujarnya.

Peluang-peluang tersebut ada di beberapa lini asuransi umum yang diperkirakan akan tetap bertumbuh walau dibayang-bayangi ancaman resesi global. "Pada tahun ini produk-produk asuransi seperti asuransi properti atau harta benda, asuransi pengangkutan, asuransi kendaraan bermotor, dan beberapa produk asuransi umum lain masih akan mengalami pertumbuhan positif," jelas Irvan.

Sebelumnya, hal serupa juga disampaikan Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset, dan Analisa Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Trinita Situmeang. Ia menyatakan berbagai peluang bisnis asuransi umum tetap akan tumbuh positif pada 2023.

"Pada tahun 2023, kami memandang industri asuransi umum masih akan cukup baik dan akan tetap menjadi pendukung ataupun refleksi dari pertumbuhan ekonomi nasional," kata Trinita dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Trinita menjelaskan pertumbuhan positif asuransi umum tahun depan akan didorong oleh asuransi properti atau harta benda, asuransi pengangkutan barang dan distribusi barang, asuransi rekayasa atau engineering, serta asuransi kendaraan bermotor, baik dari penjualan kendaraan roda empat dan roda dua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement