Kamis 02 Feb 2023 05:11 WIB

LPEI Dorong Pengekspor di Sektor Jasa Masuk Pasar Nontradisional

Langkah ini untuk meningkatkan daya saing produk/jasa Indonesia ke pasar global.

Kunjungan LPEI untuk meninjau kesiapan Kapal MV Dolphin Geo Survey di Tanjung Uncang, Kota Batam akhir pekan lalu.
Foto: Istimewa
Kunjungan LPEI untuk meninjau kesiapan Kapal MV Dolphin Geo Survey di Tanjung Uncang, Kota Batam akhir pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya mendorong ekspor nasional terus dilakukan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/ Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI. Ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing produk atau jasa Indonesia ke pasar global. 

Menurut Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U Norhadi, LPEI turut melaksanakan mandat Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National interest Account (NIA). Salah satunya, membantu pelaku usaha dan lembaga keuangan untuk melakukan ekspansi bisnis ke negara-negara non-tradisional (non-traditional countries).

Tidak hanya ke negara kawasan Asia Selatan dan Timur Tengah, tetapi juga negara kawasan Afrika, sebagaimana ditugaskan melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No.1/KMK.08/2019 tentang Penugasan Khusus kepada LPEI untuk Mendorong Ekspor ke Negara Kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah.

Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National interest Account (NIA) diberikan Pemerintah kepada LPEI untuk menyediakan pembiayaan, penjaminan dan/atau asuransi untuk transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan, akan tetapi dianggap perlu oleh pemerintah untuk menunjang kebijakan atau program ekspor nasional.

"Kami LPEI memberikan Fasilitas Penjaminan Kredit dalam kerangka atau skema Program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National interest Account (NIA) Kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah ('PKE/NIA Kawasan')," ujar Maqin dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Rabu (1/2/2023).

Dukungan, menurut dia, diberikan dalam bentuk Fasilitas Penjaminan Kredit PKE/NIA Kawasan atas Fasilitas Kredit yang diberikan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (Bank bjb) kepada PT Taka Hydrocore Indonesia, dalam rangka mendukung perusahaan sektor jasa survei geoteknikal Indonesia melaksanakan proyek Offshore Geotechnical Survey Services Congo LNG Project Offshore Congo, yang berlokasi di lepas pantai Kongo, Afrika Barat.

Maqin menjelaskan, fasilitas yang diberikan kepada PT Taka Hydrocore Indonesia dalam bentuk penjaminan, dengan menggunakan skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE) kawasan. “Melalui penjaminan kredit bank dengan skema Penugasan Khusus Ekspor ini merupakan dukungan penuh LPEI kepada para pengekspor Indonesia, terutama di sektor jasa sehingga diharapkan, dapat meningkatkan daya saing dan memberikan kemudahan pengekspor melakukan penetrasi ekspor,” kata Maqin.

Maqin mengatakan, dukungan ini pun tidak terlepas dari kerja sama antara LPEI dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank bjb), yang memberikan keuntungan bagi para pengekspor untuk mendapatkan akses pembiayaan dan mengembangkan kapasitas bisnisnya. Sehingga, peran LPEI sebagai Credit Enhancer dirasakan secara langsung manfaatnya oleh pelaku usaha.

Sonni Maulana Nurdin, group head corporate Banking Bank bjb menjelaskan, kemitraan yang terjalin antara Bank bjb dan LPEI merupakan bentuk kolaborasi untuk menegaskan komitmen kedua institusi, guna mendukung upaya pemerintah untuk mendorong ekspor nasional.

“Dengan berkolaborasi dengan LPEI ini dapat menambah level confident kami dalam menyalurkan kredit modal kerja kepada pelaku usaha Indonesia. Melalui penjaminan kredit ini, kami berkomitmen turut serta berkontribusi dalam rangka mendorong ekspor nasional,” ujar Sonny di sela-sela kunjungan kerja bersama LPEI untuk meninjau kesiapan Kapal MV Dolphin Geo Survey di Tanjung Uncang, Kota Batam, akhir pekan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement