Selasa 31 Jan 2023 11:54 WIB

Harga Beras Naik Terus, Jokowi Panggil Bos Bulog ke Istana

Presiden memanggil Dirut Perum Bulog Budi Waseso untuk membahas masalah pangan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ahmad Fikri Noor
Andri (32 tahun) pedagang Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat mengeluhkan harga beras yang terus mengalami kenaikan, Selasa (31/1/2023).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Andri (32 tahun) pedagang Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat mengeluhkan harga beras yang terus mengalami kenaikan, Selasa (31/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso ke Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (31/1/2023) siang. Menurut Budi Waseso atau Buwas, kedatangannya ini untuk melaporkan masalah pangan, termasuk beras.

“Belum tahu. Yang jelas masalah untuk menjelang masa Lebaran, kesiapan untuk masalah kebutuhan pokok termasuk beras,” kata Buwas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Juga

Budi mengakui, dalam beberapa pekan terakhir ini, harga beras terus mengalami kenaikan di berbagai daerah. Kenaikan harga beras menyumbang peningkatan angka inflasi. Oleh karena itu, pemerintah tengah berupaya mengatasi masalah kenaikan berbagai harga kebutuhan pokok saat ini.

“Tentunya dengan kenaikan beras ini menyumbang inflasi tinggi. Ini sekarang bagaimana kita bisa mengatasi ini, kebutuhan masalah beras ini,” ujarnya.

 

Ia menjelaskan, Bulog mendapatkan penugasan untuk melakukan operasi pasar di sejumlah daerah. Namun, ia juga mengaku masih heran upaya ini belum bisa menekan harga beras yang meningkat.

“(Operasi pasar) kita sudah lakukan juga ke seluruh wilayah. Hanya, kenapa kok sekarang masih tinggi harganya. Ini mungkin nanti kita bahas dari sisi mana nih,” kata dia.

Buwas menegaskan, saat ini tidak ada lagi monopoli dalam pendistribusian beras. Selain beras, ia menyebut, pemerintah juga tengah berupaya untuk mengatasi masalah pangan lainnya, termasuk kedelai.

“Kalau suplainya kurang berarti harganya naik. Ini kita sedang mempelajari itu. Tapi, bagaimana pun sekarang pemerintah sudah melakukan langkah-langkah upaya seperti tidak hanya beras saja tapi seperti kedelai juga kita impor untuk memenuhi kebutuhan, khususnya untuk perajin tahu,” ujar Buwas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement