Senin 23 Jan 2023 22:16 WIB

Saudi Perkenalkan Inisiatif Bea Cukai Dua Jam di Semua Pelabuhan

Upaya ini juga diharap akan mendukung daya saing global Kerajaan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Lida Puspaningtyas
 Anggota tim sepak bola nasional Arab Saudi tiba di Bandara Internasional Hamad di Doha, Qatar, Kamis, 17 November 2022, menjelang Piala Dunia mendatang. Arab Saudi akan memainkan pertandingan pertama mereka di Piala Dunia melawan Argentina pada 22 November.
Foto: AP/Hassan Ammar
Anggota tim sepak bola nasional Arab Saudi tiba di Bandara Internasional Hamad di Doha, Qatar, Kamis, 17 November 2022, menjelang Piala Dunia mendatang. Arab Saudi akan memainkan pertandingan pertama mereka di Piala Dunia melawan Argentina pada 22 November.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Otoritas Zakat, Pajak, dan Bea Cukai mengumumkan dimulainya penerapan inisiatif pembebasan bea cukai dalam waktu dua jam. Program tersebut akan diberlakukan di semua pelabuhan darat, laut, dan udaranya.

Inisiatif tersebut hadir setelah selesainya fase kerja sama dan koordinasi berkelanjutan pada sistem bea cukai, dalam upaya otoritas menjadikan Arab Saudi sebagai platform logistik global.

Baca Juga

Pengumuman ini dibuat selama perayaan Otoritas Zakat, Pajak dan Bea Cukai pada Hari Pabean Internasional, yang jatuh pada 26 Januari. Acara tersebut diadakan di Riyadh, di hadapan Gubernur otoritas Eng. Suhail Abanmi, serta perwakilan sistem bea cukai dari otoritas terkait.

Abanmi mengatakan pelaksanaan inisiatif “pembebasan dalam waktu dua jam” ini dilakukan setelah selesainya fase penting yang penuh dengan kerja sama dan pekerjaan yang saling melengkapi. Hal ini juga merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dan peningkatan tingkat koordinasi antara semua otoritas kliring, untuk memperluas implementasi inisiatif.

Dilansir di Saudi Gazette, Senin (23/1/2022), ia menghargai ketajaman kepemimpinan Raja Salman dalam mendukung segala upaya untuk mencapai tujuan Visi Saudi 2030. Salah satunya adalah dengan mengubah Kerajaan menjadi platform logistik global, serta mendukung inisiatif fasilitasi perdagangan, yang terutama adalah inisiatif “izin dalam dua jam”.

Kepala otoritas mencatat bahwa inisiatif ini merupakan model unik untuk menyatukan upaya antara otoritas bea cukai, dengan tujuan meningkatkan status Kerajaan sebagai pusat logistik global.

Dengan dimulainya pelaksanaan inisiatif tersebut, otoritas berharap dapat mencapai hasil positif dan meningkatkan fleksibilitas operasi kepabeanan. Di sisi lain, hal ini juga diharap mampu meningkatkan indikator kinerja dan produktivitas di semua pelabuhan kepabeanan, dan untuk memperkuat sektor layanan logistik.

Tidak hanya itu, upaya ini juga diharap akan mendukung daya saing global Kerajaan, serta meningkatkan praktik bisnis sejalan dengan lokasi utama Kerajaan dan peran dalam mempercepat ekonomi global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement