Sabtu 14 Jan 2023 13:16 WIB

Bisnis Perbankan Syariah Diproyeksi Tumbuh Pesat pada 2023

Bisnis perbankan syariah di tahun ini diperkirakan berada di atas rata-rata nasional.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi (kanan) memberikan salam kepada nasabah saat meresmikan Outlet BSI Prioritas di Jakarta, Rabu (12/1). Office of Chief Economist BSI merilis BSI Sharia Outlook 2023.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi (kanan) memberikan salam kepada nasabah saat meresmikan Outlet BSI Prioritas di Jakarta, Rabu (12/1). Office of Chief Economist BSI merilis BSI Sharia Outlook 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Office of Chief Economist BSI merilis BSI Sharia Outlook 2023. Dalam proyeksi tersebut, pertumbuhan bisnis perbankan syariah di tahun ini diperkirakan berada di atas rata-rata perbankan nasional. 

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan syariah diperkirakan tumbuh 11,46 persen year on year (yoy). Angka tersebut lebih tinggi dari DPK perbankan nasional yang diproyeksi tumbuh 9,6 persen yoy.

Baca Juga

"Penyaluran pembiayaan perbankan syariah diperkirakan tumbuh 9,31 persen YoY atau lebih tinggi dibandingkan proyeksi pertumbuhan kredit perbankan nasional sebesar 8,18 persen YoY," menurut BSI Sharia Outlook 2023.

Ekosistem ekonomi syariah disebut akan menjadi menjadi peluang perbankan syariah dalam percepatan akselerasi fungsi bisnis dan sosial guna menciptakan pemerataan ekonomi dan ketahanan nasional. 

Selain potensi bisnis yang besar, pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah juga mendukung agenda pembangunan nasional dan sustainabilitas global.

Sepanjang 2022, pengembangan industri halal nasional menjadi salah satu strategi pemerintah dalam memperkuat pemulihan ekonomi nasional. Pada 2023, pengembangan ini akan berlanjut bahkan lebih diakselerasi, sejalan dengan rencana pemerintah menargetkan Indonesia sebagai Pusat Produsen Halal Dunia pada 2024.

Berdasarkan sektor Halal Value Chain, pembiayaan BSI untuk subsektor halal khususnya makanan & minuman, fesyen, serta farmasi & kosmetik mencapai Rp 17,44 triliun pada Desember 2022, atau sebesar 9,17 persen dari total pembiayaan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement