Senin 14 Nov 2022 07:58 WIB

ID Food Jajaki Peluang Bisnis Pengolahan Beras hingga Buah Tropis dengan UEA

Indonesia kaya akan produksi buah tropis yang memiliki nilai tambah dan kompetitif

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Dalam forum B20 Summit, ID Food menjajaki peluang bisnis pengolahan beras hingga buah tropis dengan UEA. (ilustrasi).
Foto: Science Library
Dalam forum B20 Summit, ID Food menjajaki peluang bisnis pengolahan beras hingga buah tropis dengan UEA. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding BUMN Pangan, ID Food, melakukan pertemuan bisnis dengan pelaku usaha Uni Emirat Arab dalam forum B20 summit di Bali, akhir pekan lalu untuk membahas sejumlah peluang kerja sama di sektor pangan.

Salah satunya mengenai potensi perluasan kerja sama untuk revitalisasi rice milling unit (RMU) milik ID Food dan potensi perdagangan buah-buahan antarkedua negara.“Terdapat potensi perluasan kerja sama sektor pangan dengan UEA, selain rencana investasi untuk revitalisasi RMU juga dilakukan pembahasan potensi kerja sama lainnya guna peningkatan sektor perdagangan pangan diantaranya kurma, dan buah tropis Indonesia," ujar Frans, dalam keterangan tertulisnya, Ahad (13/11/2022).

Baca Juga

Frans mengatakan, Indonesia kaya akan produksi buah tropis yang memiliki nilai tambah dan kompetitif untuk pasar domestik dan internasional.

Sementara itu, UEA sebagai salah satu eksportir kurma terbesar dunia dan minat konsumsi kurma di Indonesia yang tinggi memberikan peluang kerja sama. Perseroan, kata Frans, telah mendapat restu pemerintah untuk menggarap potensi ekspor-impor untuk komoditas buah-buahan.

“Kami terus perluas sinergi untuk potensi peningkatan perdagangan pangan, termasuk kolaborasi dengan Kadin Indonesia, sebagai wujud sinergi antara pemerintah, BUMN pangan dengan pelaku usaha,” papar Frans.

Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha Holding Pangan ID Food, Febriyanto menambahkan, momentum B20 dapat berpeluang untuk memperluas jaringan komunitas bisnis internasional bagi perseroan.

Ketua Umum Kadin Indonesia M Arsjad Rasjid mengatakan bahwa penyelenggaraan B20 Indonesia kali ini tidak hanya membahas rekomendasi, melainkan terkait warisan dan aksi. Menurutnya, agenda B20 Indonesia sejalan dengan G20 sehingga dapat dikatakan bentuk gotong royong antara pemerintah dengan pelaku usaha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement