Selasa 24 May 2022 12:36 WIB

Airbnb Tutup Operasional di China Akibat Covid-19

Airbnb mulai beroperasi di China pada tahun 2016.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
 Ilustrasi foto menunjukkan ikon aplikasi dari perusahaan liburan persewaan online AS Airbnb. Airbnb Inc. menutup operasinya di China dan memilih untuk fokus pada pariwisata keluar China.
Foto: EPA-EFE/MATTIA SEDDA
Ilustrasi foto menunjukkan ikon aplikasi dari perusahaan liburan persewaan online AS Airbnb. Airbnb Inc. menutup operasinya di China dan memilih untuk fokus pada pariwisata keluar China.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perusahaan platform pemasaran penginapan, Airbnb Inc. menutup operasinya di China dan memilih untuk fokus pada pariwisata keluar China karena negara itu melanjutkan pendekatan agresifnya untuk mengatasi Covid-19.

Seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (24/5/2022), perusahaan yang berbasis di San Francisco itu akan berhenti menawarkan rumah sewa dan pengalaman di negara itu musim panas ini.

Baca Juga

Namun, kemungkinan masih akan mempertahankan kehadirannya di China dengan kantor di Beijing karena perusahaan mengharapkan pariwisata keluar meningkat ketika pembatasan aktivitas kembali dilonggarkan.

Airbnb mulai beroperasi di China pada tahun 2016 dan pandemi menambah kesulitan dan kompleksitas operasi di dalam negeri, kata sumber Bloomberg.

Lantaran penyewaan penginapan di China hanya menyumbang 1 persen dari pendapatan Airbnb, perusahaan melihat peluang yang lebih besar dalam pariwisata outbound dari China. Khususnya untuk perjalanan di kawasan Asia-Pasifik.

“China pada dasarnya adalah bisnis outbound. Orang-orang pergi ke China tetapi terutama mereka bepergian ke China dan mereka pergi ke komunitas lain, terutama di sekitar Asia," kata Chief Executive Officer Airbnb Brian Chesky dikutip dari Bloomberg.

Pada sebuah acara di New York awal Mei ini, Chesky mengatakan dia mengharapkan kawasan Asia pulih pada 2023.

China diketahui telah mengambil pendekatan nol-Covid untuk menahan virus, dengan pemerintah menempatkan seluruh kota pada penguncian mobilitas selama berminggu-minggu.

Beberapa ekonom telah memangkas perkiraan mereka untuk pertumbuhan ekonomi China dalam beberapa hari terakhir karena pembatasan pemerintah terus berlanjut, menghambat pertumbuhan.

Data pekan lalu pun menunjukkan output industri dan belanja konsumen China pada April turun ke level terburuk sejak pandemi dimulai, sementara tingkat pengangguran naik menjadi 6,1 persen dan pengangguran kaum muda mencapai rekor.

Pendekatan tanpa toleransi telah memicu kritik dari bisnis, memicu frustrasi publik dan telah menempatkan target pertumbuhan ambisius setahun penuh Beijing sekitar 5,5 persen lebih jauh dari jangkauan.

Selama hari-hari awal pandemi 2020 lalu, Airbnb menangguhkan check-in ke tempat-tempatnya di Beijing untuk mematuhi peraturan setempat. Dalam pengajuan peraturan pada bulan Februari lalu, perusahaan mengatakan akan terus mengeluarkan biaya yang signifikan untuk beroperasi di China dan mungkin tidak dapat mencapai profitabilitas di negara tersebut.

“Faktor-faktor ini, dikombinasikan dengan sentimen tenaga kerja di China, dan kebijakan China terhadap investasi asing langsung dapat berdampak pada operasi kami di China,” menurut laporan kuartalan Airbnb.

Airbnb mengutip kesulitan lain yang dihadapinya dalam melakukan bisnis di China, termasuk dipaksa untuk menanggapi permintaan dari lembaga pemerintah untuk berbagi informasi tentang pengguna platformnya.

Perusahaan juga menegaskan, setiap kemunduran yang berkepanjangan dalam hubungan bilateral AS-China atau eskalasi risiko geo-politik di China dapat berdampak buruk pada bisnisnya.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement