Rabu 23 Feb 2022 09:16 WIB

Erick Thohir: Pemberdayaan UMKM BRI Jadi Lokomotif Ekonomi Pro-Rakyat

Pemberdayaan oleh BRI bisa datangkan multiplier effect kuat sehingga UMKM naik kelas

Pemberdayaan oleh BRI bisa datangkan multiplier effect kuat sehingga UMKM naik kelas.
Foto: BRI
Pemberdayaan oleh BRI bisa datangkan multiplier effect kuat sehingga UMKM naik kelas.

REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN – Inisiatif PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam mendampingi dan menumbuhkembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dinilai Menteri BUMN RI Erick Thohir semakin mendukung ekonomi pro rakyat. Sebagai BUMN, BRI disebut menjadi lokomotif ekonomi pro-rakyat yang bisa mendatangkan multiplier effect kuat yang mendorong UMKM naik kelas.

Dalam peresmian Pasar Dorowati di Kabupaten Kebumen dan Pasar Purworejo di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Erick Thohir bersama Menteri Perdagangan RI Muhammad Luthfi, Direktur Utama BRI Sunarso, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, dan Bupati Purworejo Agus Bastian berbicara mengenai BUMN yang terus berupaya mengatasi masalah kesenjangan ekonomi. Dengan mengusung ekonomi kerakyatan, intervensi pada UMKM berupa pemberian modal dan pendampingan diklaim Erick punya efek yang kuat untuk mengakselerasi kesejahteraan pelaku usaha.

Baca Juga

“Covid-19 ini sangat menekan secara ekonomi, karena ada keterbatasan bergerak sehingga muncul kesenjangan ekonomi. Karena itu perlu diintervensi, dan caranya adalah di BUMN mencoba menyeimbangkan apa yang menjadi ketidakseimbangan itu,” ujar Erick, Selasa (22/2/2022).

Erick pun mengajak pelaku usaha untuk senantiasa memanfaatkan adanya penyaluran kredit dengan bunga yang terjangkau di BRI. Dengan begitu, pelaku usaha punya tambahan stimulus untuk meningkatkan produktivitas usaha.

BRI memang telah lama dikenal sebagai bank penyalur kredit mikro terbesar di Indonesia. Sepanjang tahun lalu, BRI secara konsolidasi telah menyalurkan total kredit sebesar Rp 1.042,97 triliun. Penyaluran itu didominasi oleh segmen mikro sebesar Rp 483,9 triliun serta segmen kecil dan menengah sebesar Rp 240,35 triliun.

Seperti diketahui, digitalisasi telah mengatasi masalah ruang dan waktu dalam aktivitas usaha. Kondisi inilah yang perlu dimanfaatkan oleh pelaku usaha agar bisa mengeruk omzet secara optimal. Upaya BRI mendukung UMKM go digital melalui penyediaan pasar online kemudian mendapatkan apresiasi dari Erick Thohir.

“Dengan segala kerendahan hati, kita berharap para pedagang yang ada di pasar juga bekerja sama dengan Himbara, salah satunya BRI. Supaya bisa pendanaan murah dan BRI juga sedang membangun yang namanya ekosistem pasar online agar apa barang-barang bapak yang jual yang ibu jual dapat langsung terkoneksi kepada pembeli di mana saja.  Kami di BUMN Insya Allah terus mendampingi,” tambah Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement