Kamis 28 Oct 2021 17:39 WIB

Nilai Restrukturisasi Kredit Turun Rp 90,1 Triliun

Penurunan nilai restrukturisasi kredit melandai seiring percepat pemulihan ekonomi

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
Nasabah dengan menggunakan ponsel melakukan transaksi menggunakan aplikasi mobile banking Livin Bank Mandiri di Jakarta, Selasa (7/9). Pola transaksi nasabah selama masa pandemi secara tidak langsung mulai bergeser dari transaksi tunai ke digital. Tercatat hingga Juni 2021 jumlah pengguna Livin by Mandiri yang terdaftar telah mencapai 7,8 juta user dengan nilai transaksi mencapai Rp 728,9 triliun atau tumbuh 59% secara year on year (YoY).Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Nasabah dengan menggunakan ponsel melakukan transaksi menggunakan aplikasi mobile banking Livin Bank Mandiri di Jakarta, Selasa (7/9). Pola transaksi nasabah selama masa pandemi secara tidak langsung mulai bergeser dari transaksi tunai ke digital. Tercatat hingga Juni 2021 jumlah pengguna Livin by Mandiri yang terdaftar telah mencapai 7,8 juta user dengan nilai transaksi mencapai Rp 728,9 triliun atau tumbuh 59% secara year on year (YoY).Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat nilai restrukturisasi kredit sebesar Rp 90,1 triliun pada kuartal III 2021. Adapun realisasi ini mengalami penurunan dibandingkan periode akhir 2020 sebesar Rp 93,3 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, penurunan nilai restrukturisasi kredit menunjukan tren yang melandai seiring percepatan pemulihan ekonomi. 

“Pencapaian kinerja positif Bank Mandiri pada kuartal III 2021 menunjukkan geliat pertumbuhan mulai terjadi. Kami tentunya secara berkala akan memantau kondisi perekonomian, termasuk menggali potensi-potensi bisnis untuk menunjang pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Kamis (28/10).

Menurutnya, peningkatan kinerja kuartal III 2021, tidak terlepas dari peran teknologi pada bisnis. Perseroan telah menyediakan solusi perbankan digital yang andal kepada nasabah dengan meluncurkan Super App Livin' By Mandiri untuk menghadirkan customer experience selayaknya layanan cabang dalam genggaman serta Wholesale Digital Super Platform KOPRA by Mandiri.“Kami memberikan solusi keuangan terbaik bagi nasabah perusahaan melalui digitalisasi wholesale banking,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Information Technology Bank Mandiri Timothy Utama menambahkan melalui digitalisasi layanan, Bank Mandiri mampu mengoptimalkan dana pihak ketiga (DPK) serta mampu menekan biaya dana (Cost of Fund) dengan lebih efisien.

CASA Ratio Bank Mandiri pada kuartal III 2021 YTD (Bank Only) terjaga angka 74,57 persen, meningkat dari posisi akhir 2020 sebesar 68,51 persen. “Peningkatan CASA Ratio salah satunya disumbang oleh pertumbuhan dana tabungan konsolidasi sebesar 24,5 persen secara tahunan sebesar Rp 463 triliun pada kuartal III 2021,” ucapnya.

Menurutnya, perseroan telah mampu mendigitalisasi hampir seluruh layanan transaksi nasabah Bank Mandiri. Hasilnya, pada kuartal III 2021 lebih dari 98 persen transaksi retail perbankan Bank Mandiri dapat dilakukan secara digital.

“Pertumbuhan bisnis Bank Mandiri yang didukung peran teknologi di depan tecermin pula dari meningkatnya jumlah pengguna Financial Super App Livin' by Mandiri yang saat ini telah mencapai 8,5 juta pengguna. Pada akhir Oktober 2021 jumlah pengunduh (downloader) Livin’ by Mandiri telah bertambah lebih dari 1,5 juta,” ucapnya.

“Seiring pertumbuhan jumlah pengguna, laju transaksi finansial nasabah Bank Mandiri melalui Livin' by Mandiri juga melesat 62,5 persen yoy menembus 696,2 juta transaksi dengan nilai transaksi menyentuh Rp 1.152,5 triliun pada kuartal III 2021 atau tumbuh 55,8 persen yoy,” ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement