Rabu 04 Aug 2021 14:57 WIB

Kepulauan Seribu Didorong Jadi Destinasi Berkelanjutan

Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan pengembangan ekonomi kreatif.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Turis domestik berwisata di Pantai Perawan, Pulau Pari, Kepulauan Seribu (ilustrasi). Kepulauan Seribu didorong jadi destinasi wisata berkelanjutan.
Foto: Antara/R.Rekotomo
Turis domestik berwisata di Pantai Perawan, Pulau Pari, Kepulauan Seribu (ilustrasi). Kepulauan Seribu didorong jadi destinasi wisata berkelanjutan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, berharap Kepulauan Seribu bisa menjadi destinasi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Ia mengatakan, Kepulauan Seribu memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan menjadi indah dan menarik. Namun, Kepulauan Seribu punya banyak pekerjaan rumah.

Baca Juga

"Kita hanya 35 menit ke Kepulauan Seribu tapi kita lihat masih belum kita bangun destinasi yang berkualitas dan berkelanjutan," kata Sandiaga dalam siaran pers, Selasa (3/8).

Jumlah kunjungan wisatawan ke Kepulauan Seribu pada 2009 berjumlah 662 ribu orang. Jumlah itu terdiri atas wisatawan mancanegara berjumlah 132 ribu orang dan wisata nusantara berjumlah 530 ribu orang.

Saat ini amenitas di Kepulauan Seribu terdiri atas tujuh hotel resort, 661 homestay, 56 rumah makan, jaringan listrik, internet, dan air bersih. Di samping itu, Kepulauan Seribu memiliki cagar budaya, sarana snorkling, diving, swimming, fishing, camping ground, outbound , edukasi/riset, religi/sejarah, dan sebagainya.

Sandiaga menjelaskan, salah satu strategi untuk menjadikan destinasi wisata yang berkualitas di Kepulauan Seribu yakni dengan pengembangan ekonomi kreatif. Menurut Sandiaga, caranya bisa dengan memperkuat ekosistem bisnis dan investasi, memperkuat ekosistem penumbuhkembangan usaha baru, hingga memperkuat pasar produk sektor ekonomi kreatif.

"Nanti kita kerja sama dengan Asosiasi Desa Kreatif Indonesia (ADKI), kita membuat pasar produk sektor ekraf. Kalau di Kepulauan Seribu sendiri banyak banget produk ekraf terutama hasil laut," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement