Senin 29 Mar 2021 13:23 WIB

SYL: Tahun Ini 1.000 Hektare Food Estate Sumut Dibangun

Food Estate dibangun di wilayah perbukitan tanpa merusak ekosistem lingkungan

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) saat mengunjungi Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Provinsi Sumatra Utara dalam rangka meninjau kawasan lahan pengembangan  lumbung pangan (food estate), beberapa waktu lalu. (ilustrasi)
Foto: dok. Kementan
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) saat mengunjungi Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Provinsi Sumatra Utara dalam rangka meninjau kawasan lahan pengembangan lumbung pangan (food estate), beberapa waktu lalu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, menyatakan pemerintah akan melanjutkan perluasan area Food Estate atau lumbung pangan khusus hortikultura di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Total pengembangang luas area tahun ini ditargetkan sebesar 1.000 hektare.

"Tahun lalu baru masuk 215 ribu hektare. Tahun ini kita akan masuk seluas 1.000 hektare dan ini sangat layak untuk dibawa (diterapkan) ke provinsi-provinsi lain," kata Syahrul dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR, Senin (29/3).

Baca Juga

Ia mengatakan, pembangunan Food Estate tersebut tidak sama sekali menganggu kawasan hutan. Penanaman juga bukan dilakukan pada wilayah-wilayah tebing yang sulit dijangkau.

Syahrul mengatakan, wilayah Food Estate di bangun pada kawasan perbukitan yang diratakan sehingga kegiatan budidaya hortikultura bisa berlangsung baik tanpa merusak ekosistem lingkungan.

Menurut Syahrul daerah di provinsi lain banyak terdapat lahan perbukitan yang sama seperti Humbang Hasundutan sehingga potensial dijadikan sebagai food estate hortikultura. Hanya saja, ia mengakui perlu dukungan investasi dari swasta karena keterbatasan APBN yang dimiliki pemerintah.

"Di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua, banyak lahan begini dan itu tidak menganggu hutan. Hanya saja ini tidak cukup dengan APBN, butuh dana dari privat sector termasuk KUR perbankan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement