Sabtu 06 Feb 2021 23:59 WIB

Masa Pandemi Dorong Digitalisasi Industri Logistik

Disrupsi industri logistik sendiri bisa dilihat berkurangnya loading cargo trailer

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ilustrasi angkutan logistik.
Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Ilustrasi angkutan logistik.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA-- Pandemi Covid-19 yang telah berjalan hampir setahun telah mendisrupsi semua industri di Indonesia, tak terkecuali industri logistik. Para pelaku usaha pun harus mengambil langkah cepat untuk beradaptasi agar bisa bertahan selama pandemi.

Disrupsi industri logistik sendiri bisa dilihat berkurangnya loading cargo dari trailer dan kontainer. Hal itu bisa terjadi akibat adanya pembatasan transportasi akibat perusahaan harus menegakkan keamanan yang lebih tinggi. Hasilnya, membuat rantai pasok terganggu dan berdampak pada penurunan volume kontainer di berbagai daerah. 

Contohnya saat ini sedang hobi bersepeda booming, namun karena rantai pasok terganggu seorang penghobi sepeda harus berebut demi mendapatkan part sepeda incarannya. Pada webinar bedah buku Circle of Logistics, bahwa ada tiga fase perubahan akibat pandemi. Fase normal atau kita melakukan kebiasaan seperti biasa, selanjutnya ialah new normal atau kita melakukan adaptasi untuk bisa bertahan.

“Kita bisa mengatakan tahap ini adalah survival mode, baik untuk perusahaan maupun human resource-nya. Lanjut ke 'next normal' fase ini merupakan proses recovery dan growth. Kalau sekarang sendiri, sebagian perusahaan masih ada di step recovery dan sebagian masih tahap survival," ujar Penulis buku Circle of Logistics Zaroni Samadi dalam keterangan resmi, Sabtu (6/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement