Selasa 19 Jan 2021 08:57 WIB

Ekonom: Potensi Ekonomi Halal Belum Tereksplorasi

Pemerintah perlu membangun ekosistem ekonomi halal yang terintegrasi.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Industri halal. Ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Industri halal. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Syariah IPB University Irfan Syauqi Beik menyebutkan, potensi ekonomi halal di Indonesia yang belum tereksplorasi masih sangat besar. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya yang lebih sistematis agar potensi ekonomi halal dapat dioptimalkan dengan baik.

Irfan menjelaskan, upaya ini harus mencakup penguatan baik dari sisi demand maupun dari sisi supply.

Baca Juga

Pada sisi permintaan, Irfan menuturkan, selain memanfaatkan pasar domestik, kita juga harus berusaha untuk membidik permintaan global yang terus meningkat. "Dengan tingkat pertumbuhan kumulatif rata-rata dalam lima tahun terakhir yang mencapai angka 3,5 persen, maka pasar internasional menjadi sangat menarik untuk dibidik secara serius. Indonesia harus menjadi produsen utama industri halal dunia,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (19/1).

Selanjutnya, untuk memperkuat sisi supply, Irfan mengatakan, ada tiga hal yang perlu dilakukan. Pertama, membangun ekosistem ekonomi halal yang terintegrasi. Tidak hanya antar industri di sektor riil, juga dengan industri keuangan syariah.

Hal itu ditunjukkan antara lain dengan pemanfaatan industri perbankan syariah dalam memfasilitasi transaksi keuangan dari industri halal. Irfan menuturkan, khususnya dari sisi teknologi keuangan, industri perbankan syariah tidak kalah dibandingkan dengan industri perbankan konvensional. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement