Ahad 11 Oct 2020 10:30 WIB

Pebisnis Turki Minta Arab Saudi Tingkatkan Hubungan Dagang

Pemerintah Arab Saudi dan Turki telah berselisih selama beberapa tahun.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Arab Saudi boikot produk Turki
Foto: Republika
Arab Saudi boikot produk Turki

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kelompok bisnis terkemuka Turki mendesak Arab Saudi untuk mengambil tindakan untuk meningkatkan hubungan perdagangan. Hal ini dikarenakan perusahaan Turki menghadapi masalah yang berkembang dalam melakukan bisnis dengan negara Teluk Arab.

Seperti dilansir dari laman Reuters, Ahad (11/10) pemerintah Arab Saudi dan Turki telah berselisih selama beberapa tahun karena kebijakan luar negeri dan sikap terhadap kelompok politik Islam. Salah satu penyebabnya adalah pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi konsulat Saudi di Istanbul pada 2018 meningkatkan ketegangan secara tajam.

Baca Juga

Selama lebih dari setahun, beberapa pedagang Saudi dan Turki berspekulasi bahwa Arab Saudi sedang memberlakukan boikot tidak resmi atas impor dari Turki.

"Setiap inisiatif resmi atau tidak resmi untuk memblokir perdagangan antara kedua negara akan berdampak negatif pada hubungan perdagangan kami dan merugikan ekonomi kedua negara," kata delapan kelompok bisnis Turki, termasuk eksportir dan kontraktor tekstil.

Kantor media pemerintah Arab Saudi mengatakan pihak berwenang belum membatasi barang-barang Turki. Namun, pekan lalu, Ajlan al-Ajlan, kepala Kamar Dagang non-pemerintah Arab Saudi, menyerukan boikot produk Turki sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya permusuhan berkelanjutan dari Turki.

"Kami sangat menyesalkan perlakuan diskriminatif yang dihadapi perusahaan kami di Arab Saudi. Kami berharap pihak berwenang Saudi mengambil inisiatif konkret untuk menyelesaikan masalah," kata kelompok bisnis, termasuk Dewan Hubungan Ekonomi Asing (DEIK).

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement