Kamis 03 Oct 2019 02:01 WIB

Bank Wakaf Mikro Teken MoU dengan Yayasan Batik Indonesia

erja sama diharapkan dapat memberikan insentif pendapatan bagi para perajin batik

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gita Amanda
Kegiatan membatik/ilustrasi
Foto: Antara
Kegiatan membatik/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupaya terus mendorong kemajuan usaha produktif nasabah Bank Wakaf Mikro (BWM). OJK memfasilitasi diadakannya penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Yayasan Batik Indonesia (YBI) dengan BWM Bankwakaf Imam Syuhodo Sukoharjo dan BWM Almuna Berkah Mandiri Bantul.

Dua BMW tersebut telah mengembangkan klaster nasabah pembatik di wilayah masing-masing. Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan di sela-sela peringatan Hari Batik Nasional 2019 di Pura Mangkunegaran, Solo, Rabu (2/10).

Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum YBI, Jultin Ginandjar Kartasasmita dengan Ketua Pengurus BWM Almuna Berkah Mandiri, Eni Kartika Sari dan Ketua Pengurus BWM Bankwakaf Imam Syuhodo, Agus Susilo.

Penandatanganan MoU tersebut untuk membangun sinergi dalam pembiayaan dan pengembangan klaster batik BWM.

Hingga September 2019 pengembangan BMW yang dilakukan OJK telah mencapai 53 BWM di 16 provinsi. Sebanyak 53 BMW tersebut telah menyalurkan pembiayaan sebanyak Rp 27,7 miliar kepada 21.557 nasabah.

Nota kesepahaman tersebut menjadi landasan antara YBI dan BWM dalam bekerja sama untuk meningkatkan daya saing dan kompetensi nasabah pembatik binaan BWM. Ruang lingkup nota kesepahaman meliputi, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat pembatik, penyaluran pembiayaan dari BWM kepada masyarakat pembatik di cakupan wilayah usaha BWM, serta penampungan, pemasaran dan pendistribusian produk masyarakat pembatik nasabah binaan BWM.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, mengatakan, penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dilakukan untuk membangun kerja sama pembinaan dan pengembangan masyarakat perajin batik. Sehingga menjadi bentuk sinergi pembiayaan dan pengembangan nasabah klaster batik binaan BWM.

"Melalui kerja sama ini diharapkan dapat memberikan insentif pendapatan bagi para perajin batik agar tetap dapat menjalankan usaha mikro produktif dan turut melestarikan budaya membatik di Tanah Air, dengan membuka akses pembiayaan mikro yang murah melalui skema BWM," terang Wimboh.

Dalam kesempatan itu, secara simbolis Wimboh menyerahkan dana pembiayaan kepada tiga nasabah Bank Wakaf Mikro. Pembiayaan masing-masing diberikan kepada Suparmi seorang nasabah BWM Bankwakaf Imam Syuhodo Sukoharjo dari klaster pembatik tulis dengan pembiayaan Rp 2 juta.

Selanjutnya, Siti Yuringah nasabah BWM Almuna Berkah Mandiri Bantul dari Klaster Pembatik Tulis Klasik Nitik dengan pembiayaan senilai Rp 1 juta. Serta kepada Zuni Widiastuti nasabah BWM Almuna Berkah Mandiri Bantul dari Klaster Pembatik Tulis Klasik Jawa dengan nilai pembiayaan Rp 2 juta.

Pada peringatan Hari Batik Nasional 2019 tersebut, OJK juga menghadirkan 130 nasabah pembatik BWM Almuna Berkah Mandiri Bantul, 23 nasabah pembatik BWM Bankwakaf Imam Syuhodo, delapan pengurus dan pengelola BWM, serta delapan pimpinan pondok pesantren, dari Pesantren Al Munawwir Krapyak, Pesantren Imam Syuhodo, Pesantren Al Muttaqien Pancasila Sakti dan Pesantren Al Manshur Popongan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement