Rabu 04 Dec 2019 11:00 WIB

SMF dan BTN Terbitkan EBA-SP SMF-BTN05 Senilai Rp 2 Triliun

Instrumen EBA-SP akan menambah ragam investasi pasar keuangan.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolanda
Pekerja beraktivitas di lokasi proyek pembangunan Perumahan di Taktakan, Serang, Banten, Selasa (19/11/2019). PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP SMF-BTN05) senilai Rp 2 triliun.
Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki
Pekerja beraktivitas di lokasi proyek pembangunan Perumahan di Taktakan, Serang, Banten, Selasa (19/11/2019). PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP SMF-BTN05) senilai Rp 2 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP SMF-BTN05) senilai Rp 2 triliun. Instrumen investasi ini telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (4/12).

Pada transaksi tersebut, SMF berperan sebagai penerbit, arranger, dan pendukung kredit. Sedangkan BTN, dalam hal ini berperan sebagai kreditur asal dan sebagai penyedia jasa (servicer), serta Bank BRI sebagai Wali Amanat dan Bank Kustodian.

Baca Juga

"Rencananya seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum EBA SP SMF-BTN 05 ini akan digunakan untuk melakukan pembelian Kumpulan Tagihan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) BTN," kata Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo, Rabu (4/12).

Menurut Ananta, instrumen ini terdiri dari beberapa kelas. Kelas A ditawarkan melalui penawaran umum terdiri dari seri A1 dan A2. Kelas A seri A1 dengan tenor Weighted Average Life (WAL) (rata-rata tertimbang jatuh tempo) 3 tahun ditawarkan dengan nominal Rp 574 miliar atau 28,70 persen dari jumlah total tagihan dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,50 persen per tahun. 

Sementara, Kelas A seri A2 dengan tenor WAL 5 tahun ditawarkan dengan nominal Rp 1,142 Triliun atau 57,10 persen dari jumlah kumpulan tagihan dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75 persen. Sedangkan kelas M dan Kelas B dengan total nominal Rp 284 miliar atau 14,2 persen dari jumlah kumpulan tagihan yang ditawarkan secara terbatas.

Sinergi antara SMF dengan BTN ini juga dilakukan dalam rangka mendukung Program Satu Juta Rumah. Program tersebut memerlukan dana jangka panjang yang cukup besar. 

Ananta mengatakan SMF optimistis kehadiran instrumen EBA-SP dapat menambah ragam instrumen investasi pasar keuangan Indonesia serta mendukung pengembangan basis investor domestik. "Investor cukup confident akan efek ini, karena efek ini penerbitnya adalah SMF yang merupakan BUMN yang 100 persen dimiliki oleh pemerintah dengan peringkat idAAA dari Pefindo baik secara Korporasi maupun Surat Utangnya," kata Ananta.

SMF dan Bank BTN telah menginisiasi transaksi Sekuritisasi KPR sejak 2009. Total sekuritisasi KPR yang telah diterbitkan sampai dengan saat ini dengan skema KIK EBA maupun EBA SP hasil kerjasama dengan Bank BTN mencapai  Rp 11,655 triliun. Khusus skema EBA-SP nilainya mencapai sebesar Rp 6,2 triliun. Sementara sisanya dengan skema KIK EBA sebesar Rp 5,455 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement